Pemerintah Siapkan Insentif untuk Pulihkan Industri Otomotif Nasional
JATIMPEDIA, Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan program insentif khusus untuk sektor otomotif guna mendorong pemulihan industri ini. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap penurunan daya beli masyarakat yang menyebabkan tren negatif pada penjualan mobil nasional sepanjang tahun 2024.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) sebelumnya telah merevisi target penjualan mobil nasional dari 1,1 juta unit menjadi 850 ribu unit pada tahun ini. Penurunan target ini diperkirakan memengaruhi sektor otomotif secara keseluruhan, baik di hulu maupun hilir, dengan potensi dampak ekonomi sebesar Rp10,6 triliun. “Ini angka yang besar, tapi beginilah tantangan sektor otomotif sekarang,” ujar Agus Gumiwang pada akhir November 2024.
Industri otomotif dianggap memiliki efek berganda yang signifikan, mengingat banyaknya Industri Kecil Menengah (IKM) yang terlibat dalam rantai pasok serta kontribusinya dalam menyerap tenaga kerja. Oleh karena itu, pemerintah memprioritaskan penyelamatan sektor ini dengan menyiapkan stimulus yang saat ini sedang dibahas bersama Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi dan para pemangku kepentingan.
Meski demikian, Agus Gumiwang belum mengungkapkan detail terkait bentuk dan besaran insentif yang akan diberikan. “Kami tengah berdiskusi dengan GAIKINDO dan pihak terkait. Keputusan mengenai bentuk dan jumlah insentif akan segera diambil,” jelasnya.
Sebagai catatan, pemerintah pernah memberikan insentif berupa PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang ditanggung pemerintah pada masa pandemi Covid-19 tahun 2021 dan 2022. Insentif tersebut terbukti efektif dalam mendorong penjualan mobil serta mencegah terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor otomotif. Agus optimistis, program insentif yang akan dirancang kali ini dapat memberikan dampak serupa dalam mendukung pemulihan industri otomotif di Indonesia.(raf)