Pemerintah Alihkan Jatah Ekspor Gas Untuk Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri

JATIMPEDIA, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengalihkan sebagian gas yang diekspor untuk memenuhi kebutuhan gas domestik, menyusul kelangkaan atau penurunan pasokan di wilayah Jawa Barat (Jabar) dan sebagian Sumatera.

“Jadi, sebagian yang dari ekspor kita tidak lakukan, kita masukkan terus gas yang baru muncul juga, kemudian kita suplai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Bahlil ketika dijumpai, di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat.

Penurunan pasokan gas tersebut, kata Bahlil, terjadi sebagai akibat dari ledakan di sumur minyak atau Gasline CO2 Removal Stasiun Pengumpul Subang, Desa Cidahu, Jawa Barat pada awal Agustus.

Masalah kelangkaan itu pun, kata dia lagi, sudah tuntas setelah pemerintah berhasil mengalokasikan pasokan gas.

Baca Juga  Pasokan Ditambah, Pertamina Jamin Stok BBM dan LPG Wilayah Jatimbalinus Selama Ramadan Idul Fitri

“Kita sudah dapat alokasinya, sudah ada. Sudah clear,” ujar Bahlil.

Pernyataan tersebut terkait dengan pengetatan pasokan gas dalam program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang diutarakan oleh Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif.

Febri menyampaikan gangguan suplai dan tingginya surcharge gas, seperti tarif sebesar 16,77 dolar Amerika Serikat (AS) per million british thermal unit (MMBTU), memberatkan pelaku usaha, terutama di sektor padat energi seperti industri keramik, kaca, baja, pupuk, petrokimia, dan oleokimia.

Lebih lanjut, pada Minggu (17/8) lalu, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan stabilisasi pasokan gas untuk mengatasi kelangkaan atau penurunan pasokan di wilayah Jabar dan sebagian Sumatera.

Baca Juga  Menteri BUMN Dukung Strategi Pertumbuhan Ganda Pertamina untuk Wujudkan Swasembada Energi

Stabilisasi pasokan gas tersebut bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), dan PT Pertamina (Persero).

Tekanan gas di dalam infrastruktur pipa pun secara berangsur stabil dengan diperolehnya tambahan gas untuk mengisi stok gas dalam jaringan pipa. (raf)