Serba Serbi

Organisasi Nelayan Global Ajak Nelayan Indonesia Praktik Perikanan Berkelanjutan

JATIMPEDIA, Surabaya – Organisasi nirlaba global Marine Stewardship Council (MSC) mengajak nelayan Indonesia praktik perikanan berkelanjutan melalui program sertifikasi berbasis sains dan pelibatan multipihak.

Program Director Marine Stewardship Council di Indonesia Hirmen Syofyanto di sela kegiatan Indonesia Fisheries Expo 2025 di Surabaya, Jumat mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dan ketahanan ekosistem laut termasuk dengan skema sertifikasi perikanan.

“Kami mendefinisikan perikanan berkelanjutan sebagai salah satu cara memproduksi ikan yang dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat berlangsung terus menerus pada tingkat wajar dengan mempertimbangkan kesehatan ekologi, meminimalkan efek samping yang mengganggu keanekaragaman, struktur, dan fungsi ekosistem serta dikelola dan dioperasikan secara adil dan bertanggung jawab sesuai dengan hukum dan peraturan lokal nasional dan internasional untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan masa depan,” katanya.

Baca Juga  Ponpes Wali Barokah Wakili Kota Kediri Ikuti Pembekalan Pengelolaan Perpustakaan Jawa Timur

Ia mengemukakan, pengembangan pasar berkelanjutan menjadi isu utama dimana ketertelusuran produk yang tertelusuri dari laut hingga ke tangan konsumen adalah juga kunci dari label perikanan berkelanjutan.

“Dengan kata lain, perikanan berkelanjutan tidak hanya berhenti di perkembangan praktik perikananya tetapi juga di pelaku bisnis serta konsumennya,” katanya.

Hingga tahun 2025, kata dia, Indonesia memiliki satu perikanan yang berhasil memenuhi standar keberlanjutan global MSC.

“Produk perikanan tersebut adalah tuna sirip kuning dan cakalang sebesar lebih dari 14.000 ton yang ditangkap di perairan timur Indonesia,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya melakukan pendampingan ke nelayan itu melalui beberapa mitra.

“Pertama dengan kelompok asosiasi perusahaan perikanan yang kita secara tidak langsung bersama-sama bagi mereka bagaimana mendampingi nelayan bisa memenuhi kaidah-kaidah keberlanjutan. Kedua, kerja sama dengan pemerintah daerah dengan memperkuat kelompok dan prioritas perikanan. Ketiga bersama dengan teman-teman organisasi nonpemerintah kepada nelayan-nelayan binaan untuk memenuhi kaidah-kaidah dan standar keberlanjutan,” katanya.

Baca Juga  Semarakkan Bulan Suci, Bank Jatim QRIS Ramadan Vaganza Resmi Dibuka Selama Sepekan

Ia mengatakan, selama pameran yang berlangsung sejak 2–4 Juli 2025 di Surabaya itu pihaknya juga menggelar dua kali gelar wicara dengan mengundang berbagai pemangku kepentingan.

“Gelar wicara pertama kami mengundang Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) dengan mengusung materi dari perikanan lokal ke pasar global, perjalanan menuju MSC dalam mewujudkan blue food dari Indonesia serta dari Ranch Market dengan materi retail berkelanjutan, bisnis yang relevan, pertama menjual produk MSC lokal,” katanya.

Kemudian, gelar wicara yang kedua pihaknya menghadirkan DKP NTB dengan materi menjaga laut meningkatkan akses pasar perjalanan FIP kakap kerapu Sumbawa bersama MSC serta dari Universitas Brawijaya dengan materi kolaborasi akademik dan internasional, peran UB dalam perikanan lemuru dan udang bersama MSC.

Baca Juga  Jamaah Haji Diminta Hati-hati Simpan Smartcard Jelang Armuzna

“Kami berharap kegiatan ini bisa menampilkan potensi pertumbuhan bisnis melalui sertifikasi MSC dan menggaungkan inisiatif MSC Blue Food sebagai solusi keberlanjutan pangan laut,” katanya. (eka)