Meski Mahal, Jamaah Haji Minati Perhiasan Emas di Madinah
JATIMPEDIA, Madinah – Kebiasaan para jamaah haji Indonesia membeli oleh-oleh menelang kepulangan ke Tanah Air. Pada umumnya, jamaah haji membeli oleh-oleh di Tanah Suci seperti kurma, gamis, sajadah, tasbih hingga parfum.
Namun, ada juga jamaah haji Indonesia yang memburu emas perhiasan sebagai oleh-oleh.
Harga tergolong mahal untuk ukuran oleh-oleh, namun emas perhiasan tetap diburu jamaah haji Indonesia. Hal ini terlihat di area pertokoan Kompleks Masjid Nabawi, Madinah.
Area pertokoan di sekitar Masjid Nabawi berjejer toko emas. Kilau emas pun menggoda mata jamaah haji. Ada yang sekadar bertanya harga, hingga memang memburu emas perhiasan sebagai oleh-oleh.
Salah satu jamaah haji Indonesia bernama Siti Fatimah (47) membeli emas perhiasan di Madinah. Sama halnya seperti di Indonesia, tawar menawar harga sudah biasa terjadi di toko emas Madinah. Siti sapaan akrabnya membeli liontin emas seberat 4,9 gram.
“Hari ini beli liontin beratnya 4,9 gram dapatnya itu 1.120 riyal dikali Rp4.000. Kalau kemarin teman beli gelang sama cincin,” kata warga Malang saat ditemui di salah satu toko emas di Kompleks Masjid Nabawi, Madinah.
Rata-rata harga satu gram emas mencapai 200 riyal dengan kadar 21 karat. Harga emas perhiasan tergantung model dan jenis emasnya. Di toko ini menjual emas dari Arab Saudi, Dubai hingga Kuwait.
“Di sini per gramnya 200 riyal tanpa surat. Kalau pakai surat ada charge 15%. Bayar pakai riyal,” ujar dia.
Ada alasan tersendiri Siti Fatimah dan jamaah haji lainnya membeli emas di Madinah. Meski pada umumnya emas hampir sama seperti di Tanah Air, namun yang membedakannya adalah rasa kepuasan batin.
“Sebetulnya enggak beda jauh tapi buat kenang-kenangan saja, karena sudah di sini beli oleh-oleh untuk di Tanah Air, cuma memang emasnya kelihatan lebih mencorong dibanding emas di tanah air. Ini emas dubai, lain dari yang lain buat kenang-kenangan saja,” tutup Siti Fatimah. (cin)