Kuartal I/2022, PT Sekar Bumi Bukukan Kenaikan Penjualan Sebesar 32 Persen

Surabaya,  JP – Hingga kuartal I/2022 lalu, PT Sekar Bumi Tbk (SKBM) berhasil membukukan kinerja positif di kuartal I/2022. Kenaikan penjualan bersih selama kuartal pertama 2022 yaitu menjadi Rp1,13 triliun, naik 32 persen dari periode sama tahun lalu (QoQ) sebesar Rp855,87 miliar.

Presiden Direktur PT Sekar Bumi Tbk Harry Lukmito mengatakan, kegiatan masyarakat yang sudah mulai kembali aktif di masa new normal berpengaruh positif. Hal ini didorong kenaikan penjualan frozen seafood dan processed food yang naik signifikan.

“Penjualan frozen seafood naik 32 persen QoQ menjadi Rp1,1 triliun, sedangkan penjualan processed food naik 48 persen QoQ menjadi Rp27,41 miliar,” katanya pada paparan publik hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sekar Bumi Tbk (SKBM), secara daring, Selasa (28/6/2022).

Kenaikan penjualan Sekar Bumi otomatis mendorong laba bersih setelah pajak juga meningkat 169,4 persen QoQ dari Rp10,81 miliar menjadi Rp29,14 miliar serta laba per saham naik menjadi Rp15,74 dari periode sama tahun lalu Rp5,83.

Direktur Sekar Bumi, Howard Ken Lukmito mengatakan, kenaikan penjualan ini didukung penjualan ekspor udang yang meningkat ditambah kenaikan pasar domestik seiring peluncuran #JagoanDumpling, salah satu produk makanan olahan dimsum yang menjadi andalan perusahaan.

Baca Juga  PT Smelting Raih Penghargaan Pembina Kemitraan dari Pemkab Gresik

Sementara mengenai dampak dari kenaikan harga bahan pangan global karena inflasi yang terjadi cukup signifikan, Howard menjelaskan hal itu tidak berpengaruh mengingat bahan utama Sekar Bumi berasal dari perikanan dalam negeri.

“Jadi, kami masih bisa menjaga pemasokan suplai secara rutin dan meskipun ada kenaikan harga namun tidak terlalu signifikan kecuali barang-barang yang memang ada komponen importnya seperti tepung terigu. Untuk mengatasi ini, kita memang berupaya dari segi harga, packaging tetap terjangkau misalnya dengan memperkecil packaging, selain itu juga kita mencari bahan-bahan baku yang bisa menjadi substitusi,” jelasnya.

Belajar dari kondisi pandemi Covid-19, lanjutnya, Sekar Bumi akan lebih adaptif dan fleksibel untuk bertahan dalam kondisi yang sulit. Dalam laporan keuangan konsolidasi per 31 Desember 2021 yang dirilis, perusahaan mencatatkan kenaikan penjualan yang signifikan. Bahkan jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir. PT Sekar Bumi Tbk mengalami peningkatan penjualan sebanyak lebih dari dua kali lipat, yaitu pada tahun 2017 sebesar Rp1.8 triliun menjadi Rp3,85 triliun pada tahun 2021.

Baca Juga  Intiland Bangun Tiga Proyek Properti di IKN

Makanan beku hasil laut nilai tambah (frozen value-added seafood) menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan tersebut. Kenaikan penjualan tersebut meningkatkan laba bersih setelah pajak sebesar 448,5 persen dari Rp5,4 miliar pada tahun lalu menjadi Rp29,7 miliar pada tahun ini.

Pembukuan positif ini mendorong perseroan memutuskan akan membagikan deviden tunai sebesar Rp6,055,361,260 atau Rp3,5 per saham.

Deviden ini lebih tinggi daripada tahun lalu, perseroan membagikan total deviden Rp2,076,123,860 atau Rp1,20 per lembar saham.

Harry Lukmito menambahkan, pembagian deviden ini karena kinerja perseroan yang baik, didorong pasar dalam negeri yang tetap meningkat seiring daya beli yang kuat dan kondisi bisnis yang mulai membaik.

Lebih lanjut Harry juga mengatakan, kinerja yang semakin baik ini juga didukung pembangunan pabrik-pabrik pengolahan udang baik di Tangerang maupun Sidoarjo. Selain itu SKBM juga menerima persetujuan sebagai approved-supplier supermarket (retailer) besar di Amerika Serikat seperti Walmart, Costco, Kroger, Ahold, Publix, Aldi, Woolworths, dan sebagainya.

Baca Juga  Benahi Ekosistem Gula Nusantara, SGN Perkuat Tebu Rakyat

PT Sekar Bumi Tbk juga mengantongi sertifikat internasional yang diakui seperti Best Aquaculture Practice 4-Star, yaitu integrasi dari benur udang, pakan udang, tambak udang, dan pabrik udang. Ditambah dengan traceability system yang mampu menunjang keunggulan perusahaan.

“Kami terus menggenjot pasar domestik dan mempertahankan kekuatan kami di pasar ekspor, ditambah upaya kami dalam menghadirkan inovasi produk perikanan,” ucap Harry.

Di tahun 2021, Sekar Bumi mengakui pembukuan positif yang terjadi juga didorong oleh ragam kegiatan perusahaan, salah satunya peluncuran produk-produk makanan olahan terbaru di tahun lalu, seperti produk #JagoanDumpling dengan varian isi keju, bolognese, rendang, kari dan ayam.

Produk makanan olahan lainnya seperti bakso-baksoan, ebi furai, fish roll, dan lainnya dipasarkan di bawah merek Bumifood dan Mitraku. Secara geografis wilayah ekspor seperti Amerika Serikat menjadi penunjang terkuat dalam peningkatan penjualan, termasuk pasar domestik di Indonesia yang turut menyokong peningkatan tersebut dengan Pulau Jawa menjadi kontributor terbesar di Indonesia. (indra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *