Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Harry Budi Sidharta, menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap manfaat sosial dan lingkungan. Penanaman padi Biosalin juga menjadi solusi bagi lahan terdampak salinitas di wilayah Kecamatan Tugu, yang sebelumnya mengalami gagal panen akibat masuknya air laut.
“Langkah ini merupakan bagian dari komitmen PGN dalam memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar sekaligus menjaga ketahanan pangan,” ujar Harry dalam kegiatan penanaman padi di Mangunharjo, Tugu, Sabtu lalu.
Padi Biosalin adalah varietas yang tahan terhadap kadar garam tinggi, cocok untuk menghidupkan kembali lahan pesisir yang selama ini kurang produktif. Melalui kerja sama BRIN, Pemkot Semarang, TNI, dan Polri, lahan pesisir seluas 20 hektare ini dapat dikembangkan hingga 100 hektare di masa depan.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyebutkan bahwa program Biosalin mendukung swasembada pangan dan target Indonesia Emas 2045. BRIN turut mengapresiasi langkah ini sebagai upaya konkret mendukung ketahanan pangan berbasis riset dan teknologi.
Program ini juga menjadi bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PGN, meliputi bantuan benih, pupuk, pendampingan pascapanen, hingga pengolahan benih yang dijadwalkan berlangsung hingga Desember 2025. Selain meningkatkan produktivitas lahan, program ini diharapkan menciptakan lapangan kerja baru bagi buruh tani.
Harry berharap hasil panen Biosalin dapat memenuhi standar kualitas yang baik, memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, serta menghidupkan kembali lahan pesisir yang selama ini kurang optimal. PGN menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, tidak hanya melalui solusi energi ramah lingkungan tetapi juga melalui program-program sosial berkelanjutan.(cin)