Kinerja Pendapatan Negara Hingga Oktober 2024 Tercapai 80,2% dari Target APBN
JATIMPEDIA, Jakarta – Kinerja pendapatan negara hingga 31 Oktober 2024 menunjukkan capaian positif, dengan total pendapatan sebesar Rp2.247,5 triliun atau setara 80,2% dari target APBN. Pendapatan ini tercatat tumbuh 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Konferensi Pers APBN Kita di Jakarta, Jumat (8/11).
Sri Mulyani menjelaskan, penerimaan pajak hingga akhir Oktober mencapai Rp1.517,53 triliun atau 76,3% dari target. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan Pajak Penghasilan (PPh) non-migas seiring perbaikan di sektor pertambangan dan peningkatan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) migas. Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PpnBM) turut mengalami perbaikan sejalan dengan konsumsi domestik yang stabil, meski PPh migas masih menghadapi kontraksi akibat penurunan lifting minyak.
Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat Rp231,7 triliun atau 72,2% dari target, didukung oleh kenaikan penerimaan bea masuk sebesar Rp43,2 triliun akibat meningkatnya nilai impor dan penguatan dolar AS. Penerimaan bea keluar juga naik menjadi Rp14,2 triliun berkat kenaikan bea tembaga dan produk sawit, sedangkan penerimaan cukai mencapai Rp174,4 triliun yang ditopang pertumbuhan cukai tembakau, minuman beralkohol, dan etil alkohol.
Selain itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp477,5 triliun atau 97,1% dari target, dengan kontribusi utama dari pendapatan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dan Badan Layanan Umum (BLU). Pendapatan KND tumbuh 7,5% yoy berkat dividen BUMN perbankan, sedangkan PNBP BLU meningkat 13,2% yoy, terutama dari layanan penyediaan barang, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pengelolaan dana BLU.
Capaian ini menunjukkan pengelolaan pendapatan negara yang terjaga dengan baik, mendukung stabilitas fiskal dan ketahanan ekonomi dalam menghadapi ketidakpastian global.(Raf)