Kinerja Lapangan Usaha Industri Pengolahan Stabil pada Triwulan III 2024 dan Proyeksi Positif untuk Triwulan IV
JATIMPEDIA, Jakarta – Kinerja Lapangan Usaha (LU) di sektor Industri Pengolahan pada triwulan III 2024 menunjukkan performa yang baik dan tetap berada dalam fase ekspansi, seperti yang tercermin dari angka Purchasing Managers’ Index (PMI) Bank Indonesia (PMI-BI) yang mencapai 51,54%. Angka ini menunjukkan bahwa aktivitas industri mengalami pertumbuhan yang sehat, dengan indeks di atas 50% mengindikasikan lebih banyak manajer yang melaporkan peningkatan ketimbang penurunan.
Analisis lebih mendalam terhadap komponen pembentuk PMI-BI menunjukkan bahwa sebagian besar indikator berada dalam fase ekspansi. Di antara komponen tersebut, Volume Persediaan Barang Jadi mencatat indeks tertinggi, diikuti oleh Volume Produksi dan Volume Total Pesanan. Hal ini mengindikasikan bahwa industri tidak hanya mampu memproduksi barang, tetapi juga dapat mempertahankan tingkat persediaan yang memadai untuk memenuhi permintaan pasar. Namun, terdapat beberapa komponen yang mengalami kontraksi, seperti Kecepatan Penerimaan Barang Pesanan Input dan Penggunaan Tenaga Kerja, yang menunjukkan tantangan dalam pasokan input dan ketersediaan tenaga kerja.
Berdasarkan analisis Sublapangan Usaha (Sub-LU), sebagian besar sektor ini juga berada dalam fase ekspansi, mendukung kinerja positif PMI-BI. Sektor Industri Pengolahan Tembakau mencatat indeks tertinggi, diikuti oleh Industri Barang Galian Bukan Logam dan Industri Mesin dan Perlengkapan. Pertumbuhan ini sejalan dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) dari Bank Indonesia yang mencatat Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 1,38%, menunjukkan optimisme di kalangan pelaku usaha.
Menjelang triwulan IV 2024, proyeksi kinerja LU di sektor Industri Pengolahan diperkirakan akan tetap stabil, dengan PMI-BI diproyeksikan mencapai 51,13%. Ini mencerminkan harapan bahwa mayoritas komponen akan tetap berada dalam fase ekspansi. Komponen Volume Produksi diperkirakan akan mencatat indeks tertinggi, diikuti oleh Volume Total Pesanan dan Volume Persediaan Barang Jadi.
Sebagian besar Sub-LU juga diprediksi akan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada Industri Mesin dan Perlengkapan, diikuti oleh Industri Barang Galian Bukan Logam serta Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik. Kinerja positif ini menunjukkan bahwa sektor Industri Pengolahan akan terus menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi, dengan harapan adanya penguatan dalam produksi dan permintaan domestik.
Secara keseluruhan, kinerja yang stabil dan proyeksi yang optimis untuk triwulan IV menunjukkan bahwa sektor Industri Pengolahan Indonesia mampu bertahan dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan, serta tetap berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.(raf)