Jelang Puncak Haji, Masuk Masjidil Haram Wajib Pakai Ihram

JATIMPEDIA, Makkah – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memberlakukan aturan jamaah yang masuk Masjidil Haram harus memakai ihram. Pemberlakukan dilakukan menjelang penutupan pintu masuk Makkah (closing date) pada Senin (10/6) mendatang.

Situasi tersebut membuat Kawasan Masjidil Haram kini makin padat. Tak hanya pada saat pelaksanaan salat lima waktu, lautan jemaah memenuhi Kawasan masjid sepanjang hari.

Akibatnya, selama beberapa hari terakhir, para jemaah kini tidak lagi mudah untuk bisa masuk ke Masjidil Haram, terutama di lantai dasar hingga ke area ka’bah. Sebab, polisi setempat kerap memberlakukan penutupan.

Bahkan, saat ini, hanya jemaah berpakaian ihram yang hendak melaksanakan umrah saja yang bisa masuk ke pelataran ka’bah dan area lantai dasar Masjidil Haram. Sedangkan, jemaah yang tidak ber ihram diarahkan ke lantai atas.

Baca Juga  Seminggu Beroperasi, Romokalisari Land Dibanjiri Wisatawan

”Sebab, saat ini kawasan Masjidil Haram memang sudah sangat padat, sehingga jamaah yang masuk Masjidil Haram wajib memakai ihram,” kata Pembimbing Ibadah PPIH Arab Saudi Daker Madinah, KH Aswadi.

Jika Kawasan masjid sudah tidak muat, polisi Arab Saudi yang berjaga akan mengarahkan para jemaah untuk beribadah di area luar masjid. Sampai-sampai, pada waktu salat berlangsung, jemaah meluber hingga ke jalan akses yang mengitari Kawasan Masjidil Haram.

Situasi kepadatan juga terasa di dua terminal yang menjadi tempat pemberhentian bus salawat pengangkut jemaah asal Indonesia. Yakni di Terminal Syib Amir dan Terminal Jiad.

Makin padatnya Kawasan Masjidil Haram mendapat perhatian khusus dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Baca Juga  Ibadah Haji Lancar, Menag Apresiasi Kerajaan Arab Saudi

”Demi kemaslahatan, kami telah mengimbau kepada seluruh jemaah untuk mengurangi aktivitas ibadah di Masjidil Haram, mengingat tingkat kepadatan yang terus bertambah,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.

Kemenag RI mengimbau jemaah agar salat fardu dan ibadah sunnah lainnya dilakukan di musala hotel dan masjid yang berada di sekitar hotel.

”Kami juga mengimbau agar jemaah tidak melakukan umrah berkali-kali. Mengingat ibadah pada puncak haji membutuhkan kesehatan dan ketahanan fisik,” ucap dia. (cin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *