ITS Luncurkan Inovasi Low-Cost GNSS Receiver untuk Efisiensi PDAM
JATIMPEDIA, Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memperkenalkan inovasi baru di bidang teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dengan merilis Low-Cost GNSS Receiver bernama Smart Geo PD ITS. Inovasi ini ditujukan untuk mendukung efisiensi pengelolaan data spasial bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di seluruh Indonesia.
Prof. Mokhamad Nur Cahyadi ST MSc PhD, Ketua Tim Peneliti, mengungkapkan bahwa perangkat GNSS konvensional yang digunakan PDAM selama ini cenderung mahal dan kurang akurat, sehingga menyulitkan pengelolaan data lokasi meteran air pelanggan. Kesalahan dalam pendataan dapat berdampak pada kualitas pelayanan masyarakat. Dengan inovasi Smart Geo PD ITS, kendala ini dapat diatasi berkat teknologi yang memiliki tingkat kesalahan di bawah satu meter dan harga yang terjangkau.
Perangkat ini dirancang untuk memberikan geotagging pada setiap aset PDAM, mulai dari jaringan perpipaan, rumah pompa, hingga sistem perlindungan katodik. Data yang diperoleh dapat diintegrasikan ke dalam sistem manajemen PDAM untuk pemantauan aset, perencanaan pemeliharaan, dan memastikan distribusi air bersih yang lancar. Desain minimalis, ringan, tanpa kabel, serta dilengkapi baterai isi ulang menjadikan perangkat ini praktis untuk dioperasikan. Konektivitasnya pun mendukung integrasi dengan ponsel melalui bluetooth.
Namun, pengembangan inovasi ini menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam perangkat lunak dan konektivitas jaringan. Sebagai perangkat berbasis open-source, tim peneliti harus melakukan penyesuaian untuk memastikan fungsionalitas optimal. Meski demikian, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 28 persen berhasil dicapai, menjadikan perangkat ini lebih ekonomis tanpa mengorbankan akurasi.
Pengembangan Smart Geo PD ITS melibatkan kerja sama dengan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dan NCGeotech, unit bisnis dari PT ITS Tekno Sains. Saat ini, beberapa unit perangkat telah digunakan PDAM Surya Sembada untuk operasional mereka, dan distribusi ke PDAM lain di Indonesia tengah direncanakan.
Inovasi ini juga merupakan bagian dari program Higher Education for Technology and Innovation (HETI) yang didukung oleh Asian Development Bank (ADB) melalui skema Entrepreneurship. Dr. Latifah Nurahmi ST MSc, Koordinator Riset dan Inovasi HETI-ADB, berharap perangkat ini mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan industri Indonesia.(raf)