ITB Luncurkan AGC CTT di Terminal Teluk Lamong
JATIMPEDIA, Surabaya – Automated Guided Vehicle Combine Terminal Tractor (AGV CTT) sebuah Produk teknologi inovatif karya anak bangsa diluncurkan di Terminal Peti Kemas Teluk Lamong (TTL), Surabaya, Jumat (23/2/2024).
AGV CTT adalah kendaraan otomatis yang dirancang untuk mempermudah dan mempercepat proses bongkar muat peti kemas di terminal peti kemas. Kendaraan ini dapat mengangkut dan menempatkan peti kemas dari dan ke kapal tanpa bantuan manusia.
Karya ini merupakan kolaborasi riset Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Pelindo, PT INKA, PT Pelindo Terminal Petikemas, PT Pelindo Terminal Petikemas Teluk Lamong, PT Pelindo Jasa Maritim Bima, dan PT Cinovasi yang didanai oleh LPDP Kementrian Keuangan RI.
Ketua Tim Peneliti ITB Prof. Yul Yunazwin Nazaruddin mengatakan, tim peneliti melihat potensi pengembangan dan penerapan lanjutan dari AGV CTT ini. Hal itu meliputi peningkatan fungsionalitas seperti penambahan fitur-fitur baru yang dapat meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kinerja operasional secara keseluruhan.
Ke depannya, AGV CTT pun memungkinkan diintegrasikan dengan sistem AI yang lebih canggih, pengembangan algoritma navigasi yang lebih cerdas, atau peningkatan kemampuan manuver di lingkungan terminal yang kompleks.
“Kami dari tim peneliti erterima kasih atas kerjasama lintas institusi, terutama kepada Kementrian Keuangan yang membiayai AGV CTT ini. Juga kepada Pelindo yang menjadikan tempat pengaplikasian produk teknologi ini. Kami yakin hasil penelitian ini akan sangat berguna bagi kinerja handling container. Karena dengan AGC CTT ini waktu handling container hanya 5 menit, beda dengan truk yang dikendarai supir, membutuhkan waktu sekitar sekitar 10 menit,” kata Prof. Yul Yunazwin Nazaruddin.
AGV CTT, lanjut Prof Yul, memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan dampak yang signifikan dalam industri transportasi. Tentunya penerapan pada sektor transportasi, misalnya Kereta karena disini mitra kita juga ada PT INKA, memerlukan penyesuaian-penyesuaian.
Dukungan penuh dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) juga menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan implementasi solusi ini. Boy Robyanto, Direktur Investasi PT Pelindo (Persero) menjelaskan, pihaknya percaya bahwa dengan adopsi teknologi ini, efisiensi operasional akan meningkat secara signifikan.
“Teknologi ini Kami yakin akan memberikan manfaat dalam hal waktu, presisi, dan efektivitas operasional di Pelabuhan Teluk Lamong. Tentunya PT Pelindo akan mendukung penuh, dan apabila sudah komersial, kami akan memakainya. Kan daripada pakai produk luar, bila ITB bisa bikin, y akita ambil yang ITB ,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong (TTL) David Padapotan Sirait menjelaskan, pihaknya masih melakukan uji coba penerapan AGV CTT. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil feasible study.
“Kalau hasilnya sesuai yakni harus efisien baik waktu maupun biaya maka akan dilanjutkan,” pungkas David Padapotan Sirait.(eka)