Inovatif, Peternak Lamongan Bayar Iuran BPJamsostek dari Olahan Limbah Ternak
JATIMPEDIA, Lamongan – BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Lamongan berkolaborasi bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dalam kegiatan pembinaan pada kelompok peternak wilayah Sambeng, Ngimbang dan Sukorame ini berlokasi di Dusun Berjo Desa Sumbersari Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan.
Kegiatan ini sekaligus sebagai rangkaian Safari dalam rangka Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-455.
Dalam acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Drs. Moh. Nalikan, MM. Kepala Dinas Peternakan & Kesehatan Hewan beserta jajaran, Camat dan Muspika Kecamatan Sambeng, BPJS Ketenagakerjaan serta perwakilan kelompok peternak yang tergabung dalam wadah SASPRI (Solidaritas Alumni Sekolah Peternakan Rakyat Indonesia) wilayah Sambeng, Ngimbang dan Sukorame.
Uniknya, iurannya dibayarkan dari hasil penjualan limbah/kotoran ternak yang telah diolah menjadi pupuk organik. Menurut Toni, Ketua Saspri wilayah Sambeng, hasil penjualan limbah tersebut selain digunakan untuk asuransi hewan ternak, sebagiannya juga digunakan untuk mensubsidi iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi peternak.
Pada saat terjadi resiko, para peternak sudah tidak perlu repot lagi karena seluruh pembiayaan pengobatan akibat kecelakaan kerja sudah dialihkan dan menjadi tanggungan BPJS Ketenagakerjaan.
Termasuk jika ada peserta yang mengalami musibah meninggal dunia, keluarga/ahli waris mendapat manfaat pasti berupa santunan uang tunai sebesar 42 juta dari BPJamsostek.
Hal ini sebagai proteksi tidak hanya hewan ternak yang sudah diasuransikan untuk menghindari kerugian akibat sakit/kematian hewan ternak, namun kelompok peternak di 3 wilayah ini juga sudah terjamin resiko kerja dan jiwanya karena dilindungi oleh program negara melalui BPJS Ketenagakerjaan.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lamongan Hadi Susanto menyampaikan, kegiatan di Desa Sumbersari Kecamatan Sambeng ini merupakan embrio pembentukan ekosistem desa melalui kelompok peternak. Ke depan, diharapkan Perisai (Penggerak Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Indonesia) yang sudah dibentuk pada kelompok peternak di 3 wilayah kecamatan.
“Diharapkan dapat menjadi motor penggerak untuk melakukan edukasi pada seluruh lapisan masyarakat pekerja agar paham pentingnya jaminan sosial dan secara sadar akan melindungi diri dan keluarganya dengan mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan,” ungkap Kepala BPJS Ketenagakerjaan Lamongan Hadi Susanto
Dikatakan bahwa, warga pun tidak perlu datang jauh-jauh ke kantor BPJamsostek untuk mendapat informasi, mendaftar maupun membayar iuran cukup bisa dilayani melalui Perisai sebagai mitra BPJamsostek di Desa.
“Diharapkan agar seluruh perwakilan kelompok peternak yang hadir turut membantu menyebarluaskan informasi kemanfaatan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi seluruh masyarakat, dimulai dari diri sendiri dan keluarga, saudara serta tetangga terdekat,” harapnya.
Sementara itu, dihubungi di lokasi yang berbeda, Rd Edi Sasono selaku kepala BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro juga menyampaikan bahwa, dengan adanya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang diselenggarakan oleh pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan ini juga melindungi pekerja-pekerja di sektor informal.
“Dengan adanya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bisa melindungi pekerja seperti tukang ojek, pedangang, petani dan lain-lain sehingga nantinya risiko-risiko atas pekerjaan yang timbul menjadi tanggung jawab BPJS Ketenagakerjaan,” pungkasnya. (sat)