Hingga September Penumpang di Bandara Juanda Naik 96 Persen

Sidoarjo, JP – Bandara Juanda Sidoarjo mencatat trafik penumpang pesawat di sepanjang Januari – September 2022 meningkat hingga 96 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

General Manager Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar mengatakan pergerakan penumpang pesawat tidak hanya terjadi di penerangan domestik tetapi juga internasional terutama dengan rute-rute ke Asia Tenggara seperti Singapuran dan Malaysia.

“Kami melihat ini sebagai pertanda baik dan kami sangat optimistis tren pertumbuhan jumlah penumpang ini masih akan terus berlangsung hingga akhir tahun nanti,” katanya, Rabu (5/10).

Adapun sepanjang Januari hingga minggu ketiga September 2022, terdapat sebanyak 7.429.173 penumpang telah dilayani di Bandara Internasional Juanda atau dengan rata-rata sebanyak 30.000 penumpang per hari. Jumlah tersebut naik 96 persen dibandingkan periode sama 2021 yang hanya 3.798.298 penumpang.

Baca Juga  Bandara Juanda Layani 51 Ribu Penumpang Dalam Sehari

Sementara dari sisi pergerakan pesawat pada periode tersebut terdapat 200 pergerakan pesawat atau mencapai sebanyak sebanyak 53.969 trafik meningkat 40 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 38.512 trafik.

Sisyani menambahkan, khusus trafik penerbangan internasional, Singapura masih menjadi destinasi dengan jumlah penumpang terbanyak yang hingga Agustus mencapai 125.000 penumpang atau mendominasi 36 persen dari total keseluruhan penumpang internasional sebanyak 348.000 penumpang.

“Meningkatnya demand ini juga membuat sejumlah maskapai penerbangan menambah layanan rute internasional seperti Batik Air yang baru saja menambah rute perdana Surabaya – Singapura PP sehari satu kali,” katanya.

Dikatakan, kehadiran Batik Air di rute penerbangan Surabaya – Singapura ini menambah jumlah layanan maskapai tujuan Singapura sebelumnya yakni Singapore Airlines, Scoot Tiger, dan Jet Star.

Baca Juga  BNI Komitmen Dukung Pembangunan Ekonomi Hijau

“Rute baru Batik Air ini diharapkan mampu menstimulus industri penerbangan untuk dapat hidup kembali dan bisa membangkitkan ekonomi dan pariwisata Jatim,” imbuhnya. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *