HCML Ikut Kelola Lingkungan Berkelanjutan di Era Transisi Energi
JATIMPEDIA, Surabaya – Husky-CNOOC Madura Limited(HCML) sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) hulu migas ikut berpartisipasi dalam program rehabilitasi lingkungan melalui penanaman pohon di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Tercatat sejak awal tahun sampai Agustus 2024, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa tenggara bersama KKKS telah menananam 83.168 pohon.
“Penanaman ini melengkapi kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2022, SKK Migas dan KKKS telah menanam 177.193 pohon dan pada 2023 menanam 168.759 pohon. Terbaru, pada September 2024, SKK Migas dan KKKS menanam 2.222 Mangroove di kawasan Pasir Kadilangu, Kulonprogo, Yogyakarta,” ungkap Manager Regional Office & Relations HCML Hamim Tohari dalam keterangan tertulis, Surabaya, Sabtu (12/10/2024).
Lebih lanjut ia mengatakan, penanaman mangrove ini melambangkan kesadaran kolektif insan industri hulu migas terhadap keberlanjutan lingkungan. Selain meningkatkan potensi ekowisata, penanaman mangrove juga bisa mengurangi dampak bencana alam seperti tsunami dan banjir rob.
Pihaknya terlibat sangat aktif dalam program yang dicanangkan SKK Migas Jabanusa dan KKKS. Penanaman pohon mangrove ini sudah dilaksanakan sejak 2020 di Desa Semare, Pasuruan. Saat itu HCML menanam 16.500 tanaman.
Setahun kemudian HCML menanam 17.500 mangrove Pulau Mandangin dan Desa Semare, serta mentransplantasi terumbu karang di perairan sekitar Pulau Mandangin. “Pada Oktober 2023 lalu, kami menanam 10 ribu mangrove di Pantai Kundang Wetan, Sumenep, Jawa Timur untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia,” kata Tohari.
HCML juga menanam 3.000 pohon. 1.500 pohon cemara, dan 1.500 pohon nangka di Penanaman pohon dilakukan bersama-sama oleh HCML, SKK Migas, Pemkab Sumenep, dalam Festival Pesisir 2 di Desa Bancamara, Pulau Giliyang, Kecamatan Dungkek, Sumenep, pada medio akhir Desember 2023.
Tahun 2023 hingga 2025, HCML berencana melanjutkan program biodiveristas, termasuk penanaman pohon bakau dan program transplantasi terumbu karang, termasuk penguatan kelembagaan area setempat.
“Kami percaya bahwa kegiatan apapun tidak boleh melupakan tanggunhjawab terhadap alam. Industri migas tidak lepas dari lingkungan sekitar. Maka kami pun turut andil dalam upaya bersama yang dilakukan untuk merawat bumi,” pungkas Tohari. (eka)