GT World Challenge Asia 2025 Bakal Digelar di Sirkuit Mandalika
JATIMPEDIA, Jakarta – Indonesia siap mencatat sejarah baru di dunia otomotif dengan menjadi tuan rumah GT World Challenge Asia 2025, ajang balap mobil internasional bergengsi yang akan berlangsung untuk pertama kalinya di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 9-11 Mei 2025.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono menegaskan, ajang ini tidak hanya menjadi kompetisi olahraga, tetapi juga mengukuhkan Mandalika sebagai destinasi sport tourism unggulan di Indonesia dan dunia.
“Kami berkomitmen untuk tidak hanya di mata dunia, tapi di Indonesia mengikuti DNA-nya sebagai 3D Madalika, sebagai sporting destination,” kata Maya, dikutip Rabu (19/2/2025).
Maya menyebut, GT World Challenge Asia 2025 akan menghadirkan 66 pembalap dari 21 negara dalam 33 tim, menjanjikan persaingan yang sengit dan tontonan yang spektakuler.
Lebih dari itu, kejuaraan ini diprediksi memberikan dampak luar biasa dengan mencatatkan 1.971 juta impresi global, memperkuat citra Indonesia sebagai tuan rumah event olahraga kelas dunia.
“Global Impression untuk nation branding yang akan Indonesia dapatkan adalah 1971 juta impression. Ini sangat luar biasa dampaknya dari sisi media konvensional maupun digital,” jelasnya.
Tidak hanya ajang balapan, event ini juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan wisata berkualitas di Indonesia. GT World Challenge Asia merupakan bagian dari 253 balapan global, dan Indonesia kini menjadi salah satu destinasi yang masuk dalam kalender kompetisi bergengsi ini.
Dampaknya terhadap sektor pariwisata sudah terlihat. Jumlah wisatawan ke Mandalika mengalami lonjakan 51,4 persen, dari 827 ribu menjadi 1,2 juta orang tahun lalu, dengan Mandalika berkontribusi hingga 30 persen dari total kunjungan wisatawan di Indonesia.
“Ini yang sangat terpenting untuk Madalika. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Madalika meningkat cukup signifikan. Tahun lalu 51,4 persen peningkatannya menjadi 1,2 juta orang dibanding sebelumnya adalah 827 ribu wisatawan,” papar dia.
Secara ekonomi, kehadiran event ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat (NTB), yang tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 4,75 persen year-on-year. Event ini bukan sekadar perhelatan balap, tetapi juga penggerak ekonomi yang membuka peluang investasi dan penciptaan lapangan kerja di kawasan Mandalika.
Dengan semakin banyaknya event internasional yang digelar di Indonesia, diharapkan pariwisata dan ekonomi nasional terus berkembang, menjadikan Indonesia sebagai pusat sport tourism yang berdaya saing di tingkat global.
“Saya harap kesempatan destinasi ini jauh lebih baik dan juga menciptakan ekonomi impact untuk Indonesia untuk lebih maju lagi dari sisi pariwisata maupun perekonomian dan pembangunan pekerjaan, ketahui juga di dalam hal,” pungkas dia. (raf)