Freeport Produksi Hampir 2 Juta Ons Emas Selama 2023

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Freeport Indonesia (PTFI) mencatat berhasil memproduksi emas sepanjang tahun 2023 hingga hampir 2 juta ons. Capaian ini melampaui target produksi 2023 yang ditetapkan perusahaan, yakni sebesar 1,8 juta ons.

“Produksi emas (tahun 2023) hampir 2 juta ons. Teman tim kita (memproduksi) dengan baik, safe in sustainable way and increasing productivity,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas dikutip, Minggu (4/2/2024).

Selain itu, dia juga mengatakan, perusahaan pada tahun 2023 lalu berhasil memproduksi tembaga hampir mencapai 1,7 miliar pon. “2023 Tembaga kita mencapai hampir 1,7 miliar pon,” ucapnya.

 

Perlu diketahui, sejak 2018 lalu, Indonesia resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia sebesar 51,2% melalui Holding BUMN Pertambangan MIND ID.

Baca Juga  Cukup Sim Card Luar Negeri dan e-KTP, Livin’ by Mandiri Langsung Aktif

Adapun nilai akuisisi untuk menjadi pemegang saham mayoritas Freeport ini mencapai US$3,85 miliar atau setara Rp 55,8 triliun saat itu. Akuisisi ini menandai peningkatan kepemilikan Indonesia di PTFI dari semula hanya 9,36% menjadi 51,23%. Selebihnya masih dimiliki oleh Freeport-McMoran (FCX).

Sumber daya Freeport Indonesia saat ini tercatat sebesar 3 miliar ton dan diperkirakan cukup hingga 2050. Produksi bijih (ore) saat ini sekitar 240.000 ton per hari dari tambang bawah tanah.

Sejak 2020 lalu PTFI telah menghentikan aktivitas produksi di tambang terbuka (open pit) Grassberg, dan bertahap meningkatkan produksi di tambang bawah tanahnya.

Adapun area produksi tambang Freeport ini berada di lahan seluas 9.946 Hektare (Ha) dan luas area penunjang sebesar 116.783 Ha di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Baca Juga  BPS: Neraca Perdagangan Indonesia Surplus

Dari produksi bijih (ore) tersebut kemudian diolah menjadi konsentrat tembaga. Dari kapasitas produksi sekitar 3 juta ton konsentrat per tahun, perusahaan mengirim konsentrat sekitar 1 juta ton per tahun ke smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, yang dioperasikan PT Smelting, untuk kemudian diolah menjadi logam atau katoda tembaga. Dan selebihnya diekspor.

Namun mulai 2024, perusahaan akan mengirimkan semua konsentratnya ke smelter dalam negeri. Pasalnya, perusahaan tengah mengerjakan proyek ekspansi smelter PT Smelting yang bisa meningkatkan penyerapan pengolahan konsentrat sebesar 300.000 ton menjadi 1,3 juta ton per tahun.

Lalu, perusahaan juga tengah membangun smelter baru di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Adapun kapasitas smelter baru ini yaitu mengolah 1,7 juta ton konsentrat per tahun dan bisa menghasilkan 600.000 ton katoda tembaga per tahun. (raf)

Baca Juga  PLN IP Gunakan Green Ammonia Sebagai Bahan Bakar Alternatif PLTU

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *