Erupsi Semeru, Kawasan Gunung Bromo Masih Ramai Dikunjungi Wisatawan
Probolinggo, JP – Kawasan wisata Gunung Bromo hingga Minggu (4/11) petang masih ramai dikunjungi wisatawan, baik yang bermalam atau melihat matahari terbit di Penanjakan maupun yang berada Lautan Pasir. Meski Gunung Semeru mengalami erupsi pada Minggu,( 4/11) dini hari dengan memuntahkan awan panas guguran sejauh 7 kilometer dan statusnya naik menjadi level 4 atau awas, namun tidak ada penutupan area wisata Gunung Bromo.
Saat berada di pintu masuk TNBTS Cemoro Indah, Desa Ngadisari, Probolinggo, aktifitas petugas penjaga TNBTS seperti biasa. Wisatawan yang sudah mendaftar online ke Gunung Bromo tetap diperbolehkan masuk. Bahkan pengunjung yang tidak mendaftar online masih bisa masuk dengan menyewa jeep hardtop secara rombongan maupun private.
“Mau masuk ke Gunung Bromo pak, silakan pakai jeep nanti kami bantu masuk ke Gunung Bromo tanpa mendaftar online,” kata Kasno, driver jeep hardtop saat menawari Jatimpedia.id untuk masuk tanpa daftar online ke website KLHK.
Di kawasan Lautan Pasir juga masih terlihat lalu lalang wisatawan yang beraktifitas di kaki Gunung Bromo. Kendaraan jeep hardtop juga terparkir cukup banyak di sekitar Lautan Passir pada pukul 07.00 hingga pukul 10.00.
“Ada apa ya, kok baru tahu ada informasi Gunung Semeru erupsi. Dari tadi kami di lautan pasir maupun Penanjakan gak ada apa-apa kok, asap dari kawah juga normal aja,” kata Fitri Ayu, wisatawan asal Bandung yang datang bersama rombongan perusahaanya.
Hal ini juga diakui oleh Balai Besar TNBTS. Aktivitas wisata di kawasan Gunung Bromo tidak terdampak dan masih normal. “Sementara tidak ada dampaknya. Karena arah awan panas guguran seperti tahun kemarin mengarah ke tenggara,” kata Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, dan Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Sarif Hidayat, Ahad.
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencsna Geologi (PVMBG), guguran awan panas Semeru mengarah ke tenggara. Maka, PVMBG merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diharapkan tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Meski kawasan Bromo tak terdampak, Sarif mengingatkan wisatawan yang datang untuk tetap waspada. Pengunjung harus mengikuti arahan para petugas lapangan Balai Besar TNBTS yang terus memantau dinamika aktivitas Semeru dari sejumlah resor terdekat.
Kawasan Bromo berada dalam satu wilayah taman nasional dengan Gunung Semeru. Wisatawan yang datang ke sana bisa melakukan beragam aktivitas, mulai dari mendaki kawah Bromo, melihat matahari terbit hingga bermain di padang pasir Bromo. (eka)