Dishub Sampang Maksimalkan Sambut Tradisi Toron
JATIMPEDIA, Sampang – Tradisi Toron merupakan pulang kampung ala Madura. Istilah toron dalam bahasa Madura, yang berarti “turun”, menjadi sebutan khas untuk tradisi mudik atau pulang kampung. Pemilihan kata ini memiliki filosofi mendalam, di mana masyarakat Madura memposisikan pulau mereka sebagai tempat yang lebih rendah secara geografis, sehingga siapapun yang pulang ke Madura dianggap ‘turun’.
Salah satu pemudik dari Kota Sampang, Muhdor mengatakan tradisi toron ini menjadi momen yang sangat dinanti, terutama bagi para perantau yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
“Berbeda dengan kebanyakan daerah lain, toron di Madura tidak hanya dilakukan saat Idul Fitri saja,” kata Muhdor, Sabtu (29/3/2025).
Pemkab setiap tahunnya menyambut tradisi ini dengan persiapan yang maksimal. Salah satunya Dinas Perhubungan Kabupaten Sampang yang telah menyurvei sejumlah jalur black spot dan trouble spot. Ini dilakukan untuk memperlancar pengamanan arus mudik Lebaran 2025.
Kasi Lalu lintas Jalan Dishub Sampang, Khotibul Umam mengatakan pihaknya ingin memastikan kelancaran serta keselamatan arus mudik, khususnya di jalur nasional Kabupaten Sampang. Yakni dengan mengidentifikasi titik-titik rawan kecelakaan serta mencari solusi terhadap hambatan yang ada.
“Kegiatan survei ini berkolaborasi dengan Satlantas Polres Sampang,” kata Umam.
Pihaknya mengatakan sejauh ini di wilayah Kecamatan Djrengik yang memiliki banyak black spot. Untuk itu Umam menegaskan bahwa Dishub akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi agar masyarakat yang melakukan tradisi toron dapat merasakan aman, nyaman, serta bebas hambatan. (sat)