Dari Kediri, BPR Kirana Indonesia Ekspansi ke Surabaya Bidik Nasabah Kakap
JATIMPEDIA, Gresik – BPR Kirana Indonesia asal Kecamatan Pare Kediri kini mencoba merambah Surabaya dengan membuka kantor cabang baru. Mereka membiduk nasabah besar yang ada di Surabaya.
Tercatat hingga akhir bulan Juli 2024, total nasabah BPR Kirana telah mencapai lebih dari 11 ribu nasabah. Uniknya dari jumlah nasabah tersebut mayoritas berasal dari kota besar di Jawa Timur.
“Perusahaan kami dua tahun lalu hanya memiliki aset Rp 5,6 miliar. Namun perhari ini angkanya sudah tembus Rp 963,3 miliar atau tumbuh hingga 200 kali lipat. Karena itu Kami memutuskan untuk Relokasi ke Surabaya,” kata Direktur Utama BPR Kirana Indonesia Natanael Edwin Supranoto, kepada media di Surabaya, kemarin.
.
Ditempat yang sama, Direktur Operasion, Yonathan menambahkan melesatnya aset tidak lepas dan peran Komunal Group yang telah mendorong transformasi digital dan inovasi layanan. Pihaknya memiliki tiga produk unggulan, antara lain: e-deposito, tabungan dengan bunga kompetitif, dan kredit usaha.
“Pertumbuhan aset dan dana pihak ketiga yang sangat signifikan mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap kami. Kami berharap dengan kepindahan ke Kota Surabaya, kami dapat memperluas jangkauan layanan kami serta tetap menjaga dan melayani nasabah setia kami,” tuturnya
Selain melalui Inovasi digital, pertumbuhan aset dan DPK juga didukung dengan strategi berkolaborasi. Hingga saat ini BPR Kirana telah bekerja sama dengan lebih dari 150 BPR lainnya dalam penyediaan likuiditas serta sindikasi kredit. Lebih daripada itu, BPR Kirana Indonesia juga senantiasa menjaga rasio NPL Net rata-rata di kisaran 0,7-1,2 persen.
Nah, karena pertumbuhan aset kredit yang eksponensial dengan tetap menjaga kualitas kredit, sehingga mampu mengantongi laba yang cukup besar. Lebih lanjut, pihaknya memperoleh predikat tersebut karena dinilai mumpuni dalam tiga kriteria penilaian, yaitu rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi. Bahkan per Juni 2024, BPR Kirana Indonesia telah berhasil menduduki peringkat ke-26 dari 1.551 BPR di Indonesia. (cin)