#Cari_Aman Saat Berkendara di Jalan, Kenali Potensi Bahayanya

Surabaya, JP –  Banyak sekali hal-hal yang dapat terjadi saat berkendara di jalan raya, mulai dari yang aman hingga berpotensi menimbulkan bahaya bagi pengendara motor. Berdasarkan simulasi berkendara yang dikembangkan dalam Honda Riding Trainer, ada 120 jenis potensi bahaya yang dapat diketahui oleh para pengendara motor untuk mencegah potensi bahaya di jalan raya.

Untuk itu, pengendara motor perlu mengetahui apa saja potensi bahaya mengetahui apa saja potensi bahaya yang ditemui di jalan dan bagaimana cara mengatasinya. Pengetahuan dan tips ini bisa mengurangi resiko saat berkendara di berbagai kondisi jalan. Berikut penjelasan dan tips dari tim Safety Riding MPM Honda Jatim dalam mengatasi potensi bahaya di jalan raya.

1. Jenis Potensi Bahaya
Secara garis besar, jenis potensi bahaya di jalan raya terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, potensi bahaya yang terlihat oleh pengendara tanpa perlu diprediksi oleh para pengendara sepeda motor, seperti kendaraan yang berhenti di pinggir jalan atau kondisi mengantuk saat berkendara.

Baca Juga  Meriahnya Honda Premium Matic Day di 9 Kota Jatim

Selanjutnya, potensi bahaya yang dapat menarik perhatian dan konsentrasi pengendara. Potensi bahaya ini belum terlihat akan tetapi sudah memberikan tanda-tanda untuk menarik perhatian, seperti kendaraan lain yang memberikan tanda lampu sein atau kondisi kendaraan yang menggunakan ban sudah aus. Potensi bahaya ini dikategorikan tingkat menengah dan dibutuhkan pengetahuan lebih untuk menanganinya dengan baik.

Terakhir, potensi bahaya yang membutuhkan kemampuan prediksi bahaya tingkat yang lebih tinggi yakni potensi bahaya yang tidak terlihat secara langsung oleh mata bikers, seperti kendaraan yang muncul secara tiba-tiba saat di persimpangan jalan .

2. Sumber Potensi Bahaya
Sumber potensi bahaya di jalan sangat banyak. Namun dapat kita golongkan dalam tiga sumber. Pertama, potensi bahaya dari sisi manusia tanpa sadar menimbulkan bahaya, seperti kelelahan yang menyebabkan kantuk, emosi yang tidak terjaga, dan juga tidak patuh rambu lalu lintas di jalan raya. Bahkan, gangguan kecil saat berkendara dapat menjadi potensi bahaya seperti bersin yang dapat mengganggu pandangan ataupun saat konsentrasi pengendara terganggu.

Baca Juga  SMK TSM Honda Binaan MPM Honda Jatim Raih Juara LKS SMK Se Jatim

Kedua, potensi bahaya yang bersumber dari kendaraan yang digunakan. Hal ini sering terjadi karena kurangnya kesadaran pengendara untuk secara rutin melakukan perawatan kendaraan pada bagian-bagian yang krusial untuk keselamatan, misalnya sistem pengereman. Ketiga, potensi bahaya dari lingkungan seperti kondisi jalan yang tidak diketahui oleh pengendara, kondisi cuaca seperti kabut yang sering turun di daerah pegunungan, ataupun kondisi hujan yang menjadikan jalanan lebih licin.

3. Menanggulangi Potensi Bahaya
Untuk mengatasi potensi bahaya, pengendaradapat meningkatkan kemampuan prediksi bahaya dan juga menguatkan teknik berkendara. Meningkatkan kemampuan prediksi bahaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan belajar dari pengalaman diri sendiri dengan menambah jam terbang di berbagai kondisi jalan. Kedua, dapat juga belajar dari pengalaman orang lain dengan membaca atau mengikuti komunitas sepeda motor sebagai wadah dalam berbagi pengalaman berkendara. Ketiga, dapat belajar dari alat simulator berkendara sepeda motor seperti Honda Riding Trainer.

Baca Juga  Beli Motor Bisa Umroh Gratis , Beli Honda Jaringan MPM Honda Jatim

“ Sebelum berkendara ada baiknya mengenali potensi berkendara dan juga teknik berkendara sehingga saat berkendara di jalan raya potensi bahaya yang akan terjadi bisa di prediksi. Dengan kita mengetahui teknik dan potensi bahaya di jalan, berkendara menjadi aman dan nyaman seperti slogan keselamatan berkendara dari Honda #Cari_Aman saat di Jalan.” Kata Fendrik Alam , Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim.

Alat simulator Honda Riding Trainer dapat ditemukan di ruang prediksi bahaya di MPM Safety Riding Course dan jaringan dealer di wilayah Jatim & NTT. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *