Pemerintahan

BPS : Maret 2025 Surplus Dagang RI Capai 4,33 Miliar Dolar AS

JATIMPEDIA, Jakarta – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan Indonesia meraih surplus dagang sebesar 4,33 miliar dolar AS atau Rp72,78 triliun (kurs Rp16.809) pada bulan Maret 2025.

“Pada Maret 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 4,33 miliar dolar AS atau naik sebesar 1,23 miliar dolar AS secara bulanan,” kata dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Angka tersebut berasal dari selisih ekspor pada Maret 2025 yang mencapai 23,25 miliar dolar AS atau Rp390,643 triliun dan impor yang mencapai 18,92 miliar dolar AS atau Rp317,94 triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, Amerika Serikat (AS) konsisten menjadi salah satu penyumbang utama surplus neraca perdagangan Indonesia selama 2015 hingga 2025 atau satu dekade terakhir, bersama dengan India dan Filipina.

Baca Juga  Pj. Gubernur Adhy Pastikan Inflasi Jatim Terkendali Bahkan Turun Selama Tahun 2024

“India, Filipina dan Amerika Serikat merupakan penyumbang utama surplus neraca perdagangan Indonesia dalam 10 tahun terakhir,” kata Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin.

Ia menyatakan pihaknya melakukan tinjauan khusus perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat untuk memberikan gambaran yang relevan terkait penerapan tarif resiprokal oleh negara tersebut.

Apabila dilihat dari neraca dagang, menurut Amalia volume perdagangan dengan AS mengalami tren peningkatan dalam 10 tahun terakhir yang ditopang peningkatan pesat ekspor nonmigas.

“Surplus neraca perdagangan tertinggi dengan Amerika Serikat terjadi pada tahun 2022, yakni sebesar 16,57 miliar dolar AS (Rp278,54 triliun, kurs Rp16.810),” katanya.

Lebih lanjut, dia mencontohkan komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat selama periode Januari sampai dengan Maret 2025 yakni mesin dan perlengkapan elektrik, dengan nilai ekspor 1,2 miliar dolar AS atau Rp20,1 triliun, sektor alas kaki dengan nilai ekspor 657,9 juta dolar AS atau Rp11 triliun, yang memiliki kontribusi 9,01 persen dari total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat yang sebesar 7,3 miliar dolar AS atau Rp122 triliun.

Baca Juga  Tiga Negara Ini Jadi Destinasi Healing Warga +62 Selama Juli 2024

Selain kedua sektor tersebut, Amalia menyatakan subsektor pakaian dan aksesoris rajutan maupun bukan rajutan juga memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor Indonesia ke AS, dengan persentase 16,39 persen serta memiliki nilai sebesar 1,19 miliar dolar AS atau Rp20 triliun.

Sementara sektor lemak dan minyak hewan nabati memberikan andil ekspor sebanyak 6,94 persen, dengan nilai 507,19 juta dolar AS atau Rp8,52 triliun.

“Sepanjang Januari sampai dengan Maret 2025 nilai ekspor keempat komoditas ini mengalami peningkatan yang relatif baik dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu,” kata dia.

Sedangkan untuk impor, disampaikan Amalia, Indonesia membeli produk mesin/peralatan mekanik, biji dan buah mengandung minyak, mesin/perlengkapan elektrik, ampas dan sisa industri makanan, serta instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis dengan nilai perdagangan secara keseluruhan pada Januari hingga Maret 2025 mencapai 2,98 miliar dolar AS atau Rp50,12 triliun. (cin)

Baca Juga  Gandeng Peternak Sapi Perah Lokal, Garudafood Perkuat Kemitraan