Kabar Migas

BPH Migas : Kilang Plaju Pasti Penuhi Kebutuhan BBM di Sumbagsel

JATIMPEDIA, Jakarta  – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan Kilang Refinery Unit (RU) III Plaju PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mampu memenuhi kebutuhan BBM masyarakat di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel).

Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam kunjungan kerja ke RU III Plaju, Palembang, Sumsel, Jumat (16/5/2025), mengatakan upaya tersebut sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo Subianto, yang mengamanahkan swasembada energi melalui peningkatan produksi BBM di dalam negeri.

“Kunjungan kerja kami ke Kilang Plaju ini dalam rangka melaksanakan tugas BPH Migas yaitu memastikan ketersediaan BBM di seluruh Tanah Air. Jadi, seperti yang sudah dicanangkan Bapak Presiden Prabowo Subianto, kita menuju swasembada energi. Artinya, BPH Migas bertugas memastikan swasembada energi ini bisa tercapai,” ujarnya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Baca Juga  Pertamina Jamin Stok Aman, Pj Gubernur Jatim Sidak Terminal BBM dan LPG Surabaya

Saat ini, menurut dia, operasi di Kilang Plaju berjalan dan berproduksi dengan normal dan mampu memasok kebutuhan BBM di daerah Sumbagsel.

 

Pencanangan swasembada energi, lanjut Erika, mendorong BPH Migas terus memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bahan bakunya diharapkan berasal dari dalam negeri.

Kilang minyak Indonesia, termasuk Plaju, berperan vital dalam menjamin ketahanan pasokan BBM di dalam negeri, sehingga pelaksanaannya perlu mendapatkan perhatian khusus secara bersama-sama agar ketersediaan BBM di dalam negeri dapat terus terjamin.

Kilang Plaju merupakan kilang tertua di Indonesia dan berkapasitas 120 ribu barrels per stream day (MBSD) atau berkontribusi 12 persen dari seluruh kapasitas kilang PT Pertamina (Persero).

Baca Juga  Kolaborasi SKK Migas, KKKS dan Media, Kunci Keberhasilan Operasi Hulu Migas

BPH Migas mengapresiasi upaya RU III Plaju yang melakukan pemeliharaan kilang dengan baik, sehingga fasilitasnya tetap terjaga dan beroperasi normal.

Di samping itu, BPH Migas juga mendukung pengembangan Plaju menjadi kilang hijau, yang memproduksi BBM ramah lingkungan, seperti Biosolar B35.

 

“Kilang tertua yang dibangun tahun 1904 ini masih dipelihara dengan baik dan memiliki lahan cukup luas, sehingga memungkinkan dikembangkan lagi. Kami juga berdiskusi ke depannya kilang ini dikembangkan menjadi green energy karena kita tahu di sekitar Sumbagsel ini banyak kebun sawit yang bisa diolah menjadi energi hijau,” jelasnya.

Mengenai kendala distribusi BBM karena terjadi pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu, BPH Migas akan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait.

Baca Juga  Pertamina Catat 9.570 KL Avtur Terserap Untuk Penerbangan Haji Hingga 5 Mei

“Untuk Bengkulu dan sekitarnya, kebutuhan BBM masih bisa dipasok dari daerah sekitarnya. Tapi, ini akan mengakibatkan biayanya semakin mahal, termasuk juga pendistribusian BBM di Pulau Enggano, yang mana penyaluran BBM Satu Harga terkendala akibat pendangkalan di Pelabuhan Baai. Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan mengharapkan pendistribusian BBM di Sumbagsel bisa berjalan normal kembali dan kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” sebut Erika. (raf)