Bahan Baku Tiba di Gresik, Smelter Baru Freeport Segera Berproduksi

JATIMPEDIA, Gresik – Mega industri pemurnian tembaga terbesar di dunia, Smelter PT Freeport Indonesia segera memproduksi konsentrat tembaga. Ini dilakukan setelah kapal pengangkut bahan baku konsentrat MV Unitama Lily tiba di Gresik, Jumat (21/6).

Bahan baku yang diangkut dari Pelabuhan Amamapare, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, telah bersandar di pelabuhan Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Jumat (21/6).

Katri Krisnati, VP Communications PTFI dalam keterangan resmi ynag diterima sabtu (22/6) menyebutkan, kapal ini membawa total 22.000 ton konsentrat tembaga. Nantinya 10.000 ton dimurnikan di smelter pertama PTFI yaitu PT Smelting dan sebanyak 12.000 ton menjadi pasokan utama smelter baru PTFI yang beroperasi bulan ini (Juni).

Baca Juga  XL Axiata Bagi-Bagi Dividen Senilai Rp635,5 Miliar

Selanjutnya konsentrat dipindahkan dan ditempatkan dalam Concentrate Barn sebelum diproses lebih lanjut nantinya di Flash Smelting Furnace (FSF).

“Secara garis besar terdapat tiga proses yang harus dilalui konsentrat sebelum menjadi lembaran katoda tembaga, yakni proses material handling konsentrat, proses peleburan di Furnace dan pemurnian di Electrorefinery, ” ujar Katri Krisnati.

Dikatakan, selain mampu memproduksi emas 50-60 ton per tahun, fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, akan memproduksi katoda tembaga hingga 1 juta ton per tahun. Produksi itu setara dengan membangun 8.100 pesawat Airbus A 380.

“Jadi nanti di Jawa Timur ini akan ada produksi emas sekitar 50 sampai 60 ton per tahun, di samping tembaga,” kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas dalam sebuah dialog  menghadiri IDRT di Surabaya, Jumat (21/6/2024).

Baca Juga  Kerjasama Kemenhub dan Pelindo Manfaatkan Tanah Reklamasi Pelabuhan Benoa

Menurut Tony, selain emas dan perak, smelter di Jawa Timur juga akan memproduksi katoda tembaga 1 juta ton per tahun atau setara dengan membangun 8.100 pesawat Airbus A 380.

“1 juta ton katoda tembaga tersebut, jika untuk membuat pesawat A 380 bisa menghasilkan sebanyak 8.000 pesawat,” kata dia.

Diketahui, produk katoda tembaga dapat digunakan sebagai bahan baku pesawat. Selain itu, kata dia, produksi katoda tembaga Freeport Indonesia bisa membangun solar panel 200 gigawatt (GW).

Toni mengungkapkan, dengan beroperasinya smelter PT Freeport Indonesia di Gresik ini, Indonesia akan menjadi salah satu negara penghasil tembaga terbesar di dunia atau setara dengan Rusia, yang menjadi urutan ke-5. (ris)

Baca Juga  BPH Migas Kunjungi KEK JIIPE Gresik Pastikan Ketersediaan Sarana dan Fasilitas Distribusi Gas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *