Arus Balik, Terminal Tawang Alun Jember Dipadati Penumpang
JATIMPEDIA, Jember – Pergerakan arus balik di Terminal Tawang Alun, Kabupaten Jember, Senin malam, terpantau cukup padat. Kondisi ini diprediksi menjadi puncak arus balik Lebaran 2025.
Kepala Terminal Tawang Alun, Pudjiono, mengatakan prediksi itu seiring dengan berakhirnya masa libur Lebaran, yang sebagian besar aktivitas sekolah maupun perkantoran mulai aktif pada 8 April mendatang.
Berdasarkan data, bus yang datang mengalami penurunan sebesar 8 persen atau 94 kendaraan. Sementara jumlah penumpang yang datang juga meningkat 37 persen atau sekitar 2.706 orang.
Sedangkan untuk bus yang berangkat, jumlahnya lebih besar yaitu meningkat 5 persen atau 179 kendaraan. Begitu juga penumpang berangkat yang meningkat 32 persen atau 3.987 orang.
“Kenaikan penumpang dapat kami cover dengan bus yang ada. Kemungkinan kalau ada insidental, itu biasanya ke Yogyakarta. Karena penumpangnya banyak,” kata Pudjiono, Senin (7/4/2025).
Ia menambahkan, kepadatan penumpang di Terminal Tawang Alun cenderung terjadi pada malam hari, dengan berbagai tujuan. Namun demikian, masa angkutan Lebaran terpantau kondusif dan lancar.
“Orang-orang mungkin pilih malam karena lebih nyaman karena tidak panas, dan bisa istirahat sebab perjalanan jauh. Tapi sejauh ini karena persiapan kami, situasi di Terminal cukup kondusif,” kata dia.
Ia menekankan pentingnya keselamatan dengan memastikan kendaraan dalam kondisi layak dan pengemudi sehat. Selain itu, di Terminal Tawang Alun juga terdapat pos pelayanan kesehatan.
Layanan tersebut dapat dimanfaatkan oleh penumpang yang merasa kurang sehat karena kelelahan. Pudjiono mengatakan, layanan tersebut telah dimanfaatkan sejumlah penumpang arus balik Lebaran ini.
“Biasanya orang-orang datang untuk istirahat dan butuh menghangatkan badan. Beberapa waktu lalu juga ada penumpang yang butuh perawatan lebih lanjut, langsung dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Pudjiono juga mengimbau agar para penumpang untuk tetap waspada terhadap barang bawaan. Selain itu juga membawa obat-obatan yang diperlukan selama dalam perjalanan.
“Jaga barang-barangnya. Jangan menggantungkan pada grup bus, atau orang lain. Karena kejahatan itu terjadi saat ada kesempatan,” kata dia. (sat)