Antisipasi Dampak BBM Naik, Bulog Gelar Operasi Pasar

Jakarta, JP –  Untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terhadap stabilitas harga beras, Perum Bulog menggelontorkan secara masif Beras medium melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau dulu bernama Operasi Pasar di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/9) mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk menyiapkan stok beras dan memastikan program KPSH yang sudah berjalan lancar.

Selama ini makin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen, dan sampai dengan tanggal 6 September 2033 realisasi penyaluran beras KPSH sudah digelontorkan sebanyak hampir 500.000 ton.

Baca Juga  KTNA Sebut BULOG Kurang Optimal Serap Gabah Petani

“Masyarakat tidak perlu khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau ada kenaikan harga BBM. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini, berdasarakan pencatatan harga beras cukup stabil karena Bulog melakukan operasi pasar ini sepanjang tahun,” kata Budi Waseso.

Program KPSH atau Operasi Pasar ini dilakukan sepanjang tahun guna mengantisipasi kelonjakan harga beras di konsumen dan terbukti efektif. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.

“Stabilitas harga beras menjadi fokus kami saat ini, maka kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang,” tambah Budi Waseso.

Baca Juga  Pelni Minta Diizinkan Angkut Penumpang 150 Persen dari Kapasitas Kapal

Budi Waseso menambahkan, pihaknya menjamin kebutuhan pangan yang tersimpan di gudang-gudang seluruh Indonesia selalu tersedia di masyarakat dan Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut.

Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar sampe pelosok tanah air, Bulog sendiri juga sudah memiliki gudang retail modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara retail.

“Kami juga pastikan seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara online maupun offline, juga outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,” kata Budi Waseso.

Baca Juga  BP Jamsostek Fasilitasi Jaminan Sosial Pengemudi Ojol

Perum Bulog terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *