Amankan G20 di Bali, PLN Siapkan 66 SPKLU Waktu Ngecas Cukup 2 Jam
Bali, JP – PLN menyiapkan 66 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung operasional kendaraan listrik acara puncak konferensi G20. Seluruh SPKLU sudah menggunakan charger berteknologi Ultra Fast Charging.
Darmawan menyatakan pihaknya mempersiapkan dengan baik infrastruktur pendukung kendaraan listrik. Selain untuk menyukseskan G20, hal ini juga sebagai upaya mendorong penggunaan kendaraan listrik dalam rangka percepatan transisi energi bersih.
“KTT G20 ini merupakan acara internasional yang menjadi sorotan dunia. Untuk itu, PLN menyiapkan dengan sangat matang dan mengerahkan seluruh daya upaya demi menyukseskan Presidensi G20,” jelas Darmawan di Bali Selatan, seperti dikutip Minggu (16/10).
Darmawan merinci, dari 66 unit SPKLU itu 64 unit sudah terpasang, dan 2 unit dialokasikan untuk mobile. Selain itu juga telah ada 200 unit Home Charging yang tersebar di seluruh Bali.
SPKLU Ultra Fast Charging memiliki sejumlah keunggulan. Pengisian hingga penuh mobil listrik bisa dilakukan hanya dalam waktu 15-30 menit dari posisi kosong. Tak hanya itu, SPKLU dengan daya 200 kilo Watt (kW) ini juga dilengkapi dengan fitur Simultan Charger sehingga dapat mengisi 2 unit kendaraan secara bersamaan.
Darmawan mengatakan PLN terus menggalang kolaborasi dan kerja sama seluruh pihak. PLN juta mendorong ekosistem kendaraan listrik melalui inisiatif pada penggunaan home charging, penggunaan SPKLU dan SPBKLU, program stimulus, serta digitalisasi penyedia layanan kendaraan listrik.
Untuk mendorong investasi ekosistem EV charging, kata dia, PLN membangun secara mandiri maupun kerja sama dengan badan usaha. Saat ini telah dilakukan kerja sama kemitraan penyediaan SPKLU pola franchising dengan BUMN dan Swasta. Sejauh ini sudah ada 48 calon mitra yang berminat mengembangkan SPKLU.
“Ini akan menjadi bukti bahwa Indonesia sudah siap memasuki era kendaraan listrik. PLN berharap ekosistem kendaraan listrik di Indonesia akan semakin kokoh dengan dukungan negara-negara yang hadir nantinya,” tutup Darmawan. (rin)