Ada Terowongan Korupsi di Lantai 2 Gedung TPS, Intip Keseruanya

JATIMPEDIA, Surabaya – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menyuguhkan “Terowongan Korupsi” di lantai 2 kantor gedung pusat, Jalan Tanjung Mutiara, kawasan Tanjung Perak Surabaya.

Di terowongan yang bernuansa remang-remang tersebut, berjajar kliping berbagai artikel yang pernah dipublikasikan di berbagai media tentang pemberitaan korupsi.

Melangkah semakin jauh, dari langit-langit terowongan bergantungan foto-foto yang menggambarkan dampak berbagai perbuatan korupsi yang terjadi di Tanah Air.

Di ujung terowongan, terdapat studio mini yang memutar film-film pendek bertema antikorupsi.

“Film-film pendek ini diproduksi secara resmi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi,” kata Direktur Utama PT TPS Wahyu Widodo saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

Menurutnya, PT TPS sedang menggelar serangkaian kegiatan memperingati Hari Antikorupsi se-Dunia (Hakordia), yang jatuh pada 9 Desember mendatang.

Baca Juga  Kerjasama Kemenhub dan Pelindo Manfaatkan Tanah Reklamasi Pelabuhan Benoa

Di luar terowongan dan studio mini yang dibangun secara temporer di Lantai 2 Kantor Gedung Utama TPS, juga tersedia sejumlah permainan bagi para pengunjung bertema antikorupsi.

Wahyu berharap melalui kegiatan ini dapat menggaungkan semangat bersama untuk meneguhkan komitmen antikorupsi.

“Antikorupsi adalah komitmen bersama yang harus digaungkan untuk mendukung Indonesia agar lebih maju, termasuk oleh kita, PT TPS, sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara,” ujarnya.

Sebelumnya PT TPS juga telah menyosialisasikan antikorupsi kepada segenap karyawan, vendor maupun para konsumen.

Wahyu mengatakan, PT TPS yang fokus melayani petikemas internasional maupun domestik telah menerapkan standarisasi kerja secara global.

“Standar itu bagian dari sistemisasi, upaya kita membangun pengendalian internal untuk memudahkan kita mencegah terjadinya penyalahgunaan saat bekerja,” ucapnya.

Baca Juga  Ekspor Perhiasan Emas Semester I-2022 Tumbuh 100%

Wahyu memastikan sistem kerja yang telah diterapkan di TPS sudah kokoh.

“Meski sistem kita sudah settle tapi tidak ada ending. Akan terus ada improvement dari sisi pemutakhiran teknologi  melalui digitalisasi. Kita juga masih perlu membenahi hal-hal yang memang harus kita perbaiki bersama,” katanya.  (ind)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *