KAI Daops 8 Petakan Wilayah Rawan Banjir

Surabaya, JP – KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan pemetaan serta penanganan lokasi daerah rawan yang berpotensi mengganggu keselamatan dan kelancaran perjalanan KA. Ini sebagai langkah antisipasi saat musim hujan yang sering terjadi pada akhir-akhir ini dan dapat mengakibatkan gangguan perjalanan KA.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif mengatakan jika di wilayah Daop 8 Surabaya pada saat ini terdapat 7 titik rawan bencana, seperti banjir, longsor, hingga pohon tumbang. Namun demikian, pihaknya telah melakukan berbagai upaya agar perjalanan KA tetap berjalan dengan selamat dan lancar dengan menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) dan juga menugaskan Petugas Daerah Rawan di lokasi rawan tersebut.

Baca Juga  Rayakan Ultah Ke-24, Bank Mandiri Komitmen Layanan Terbaik Bagi Nasabah

“Dengan antisipasi tersebut, dapat langsung menindaklanjuti apabila ada gangguan, sehingga harapannya perjalanan KA di wilayah Daop 8 tidak terganggu serta tetap selamat dan lancar,” ucapnya di Surabaya, Senin (17/12021).

Seperti pada km 32+700 s.d 33+200, jalur KA antara Stasiun Tanggulangin – Stasiun Porong, terdapat potensi banjir. Para petugas yang berdinas telah melakukan antisipasi, yaitu membuat drainase saluran air, maupun memaksimalkan fungsi saluran yang sudah ada.

Selain potensi tersebut, hampir di sepanjang jalur KA terdapat pohon dan adanya serta kabel yang menjuntai diatas rel. Hal yang patut diwaspadai jika pada musim hujan nanti memiliki potensi miring atau roboh ke arah jalur KA yang dapat menggangu dan membahayakan perjalanan KA.

Baca Juga  Telkom Lakukan Digitalisasi Sektor Pertanian

“Tindaklanjutnya, kami kordinasikan dengan Pemerintah daerah dan pemilik tiang, melakukan perampingan dahan pohon dan juga memastikan kondisi tiang kokoh dan tidak roboh yang dapat mengganggu perjalanan KA,” jelasnya.

AMUS Daop 8 juga disiagakan di 7 Stasiun yang terdekat dengan lokasi daerah rawan bencana, yaitu di Stasiun Mojokerto, Babat, Sepanjang, Boharan, Bangil, Wlingi, dan Sidotopo. AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri dari peralatan kerja dan material, diantaranya bantalan rel beton dan kayu, batu balas, pasir, perancah, hingga karung. Persiapan tersebut untuk tindakan cepat ketika terjadi gangguan.

Antisipasi lainnya, setiap minggunya, manajemen Daop 8 yang dipimpin oleh Executive Vice President dan diikuti jajarannya juga melakukan pemeriksaan langsung dengan kegiatan cek lintas stasiun dan jalur KA. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kembali daerah rawan tersebut telah diantisipasi sekaligus memantau potensi bahaya lain yang dapat mengganggu keselamatan maupun kenyamanan dan kelancaran perjalanan KA.

Baca Juga  Petrokimia Gresik Raih Empat Penghargaan Indonesia Marketing Festival 2024 atas Kinerja Pelayanan & Penjualan yang Baik

Dengan dilakukannya pemetaan daerah rawan serta fasilitas pendukung pelayanan KA tersebut, KAI Daop 8 berharap bisa memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik bagi pelanggan KA.

“Kami terus akan berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan KA,” pungkasnya. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *