Media Tunisia Tertarik dengan Pesona Wisata Banyuwangi

Banyuwangi, JP – Jurnalis media cetak terbesar di Tunisia, Assabah dan Al-Chourouq, bertandang ke Banyuwangi, Minggu (16/10). Kunjungan yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunisia itu, untuk melihat berbagai potensi wisata Banyuwangi. Mulai dari dunia pariwisata hingga potensi ekonomi lainnya.

Kedua jurnalis senior tersebut, diterima langsung oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Pendopo Shaba Swagata Blambangan. Ipuk menceritakan tentang potensi pariwisata, mulai dari wisata berbasis alam hingga budaya.

“Di Banyuwangi terdapat jajaran gunung yang indah. Di antaranya adalah gunung Ijen yang memiliki fenomena api biru yang hanya ada dua di dunia. Begitu pula dengan pantai-pantainya yang eksotis. Seperti Sukomade, pulau merah hingga Bangsring Underwater,” papar Ipuk.

Baca Juga  PUPR Siapkan Rp200 Miliar Untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kekayaan budaya di Banyuwangi, juga tak luput diceritakannya. Daerah bekas Kerajaan Blambangan itu, memiliki aneka seni budaya yang telah dilestarikan berabad lamanya. Seperti halnya tari gandrung, barongan, seblang, kebo-keboan hingga kuntulan.

“Meskipun di Banyuwangi mayoritas beragama Islam, namun hal tersebut tak lantas membuatnya anti terhadap seni tradisi. Justru saling menghormati dan merajut harmoni. Inilah kemudian yang menjadi modal besar bagi kami untuk membangun daerah,” terangnya.

Kedua jurnalis yang hadir tersebut merupakan para pemimpin redaksi di medianya masing-masing. Sofien Rejeb dari Assabah, mengaku senang melihat keindahan Banyuwangi. Menurutnya, daerah ini sangat hijau. “Akan kami ceritakan nanti setibanya di Tunis,” ungkapnya.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Najmeddine Akkari dari Al-Chourouq. Ia tampak antusias mendengar sejumlah paparan tentang potensi ekonomi di Banyuwangi. “Semoga nanti potensi akan dapat ditindaklanjuti dengan kerjasama yang baik,” harapnya.

Baca Juga  Pemkab Banyuwangi Pertahankan Predikat A SAKIP

Menurut Staf KBRI Tunisia yang turut mendampingi, Baskoro Pramadani, kunjungan ini dilakukan di sejumlah tempat. Selain di Banyuwangi, juga berkunjung ke Bali dan Surabaya. “Kami melihat Banyuwangi memiliki potensi besar yang bisa kita promosikan di Tunisia,” ujarnya.

Dua media tersebut, merupakan surat kabar terkemuka di Tunisia. Koran Assabah sendiri telah terbit sejak awal Februari 1951. Sedangkan Al-Chourouq merupakan koran dengan oplah tertinggi di Tunisia, terbit pertama pada 1984 dalam format mingguan. Sejak 1988, beralih menjadi surat kabar harian.

“Semoga ini akan menjadi corong Indonesia, khususnya Banyuwangi, di Tunis dan benua Afrika pada umumnya,” pungkas Baskoro. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *