Komitmen Pemkot Malang Cegah Stunting

Malang, JP – Wali Kota Malang, Sutiaji menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengenai kebijakan percepatan pencegahan dan penanganan stunting di Kota Malang.

Komitmen tersebut disampaikan dalam paparannya pada webinar dengan tema ‘Gerak Perawat Mewujudkan Generasi Emas Bebas Stunting’ yang digelar DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Korwil IX Jatim, Sabtu (15/10).

Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat menjadi narasumber di acara webinar yang digelar DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Korwil IX Jatim

Dalam paparannya, Sutiaji mengatakan, percepatan penurunan stunting ini sudah menjadi salah satu proyek prioritas strategis Kota Malang yang juga sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2020-2024. Apalagi saat ini Malang juga sudah termasuk dari 100 daerah perluasan pelaksanaan percepatan stunting, yang terus menerus dikuatkan bagaimana percepatan penurunan angka stunting-nya.

Baca Juga  Perumda Delta Tirta Sidoarjo Targetkan Cakupan Layanan 100 Persen dengan Rencana Penambahan Kapasitas Air

Ia juga menambahkan, terkait isu stunting ini juga perlu adanya keselarasan dalam prioritas nasional yang termaktub dalam RPJM Nasional dengan RPJM Daerah.

“Isu stunting ini sudah masuk dalam proyek prioritas strategis RPJMN untuk periode 2022-2024. Sementara di kami (Kota Malang), percepatan penurunan angka kematian ibu dan stunting ini juga sudah masuk dalam misi pertama, dan Alhamdulillah cukup bagus progresnya,” ujarnya.

Selain diperlukan keselarasan akan prioritas nasional dan daerah, Sutiaji juga menegaskan perlunya komitmen dari seluruh perangkat daerah di Kota Malang terkait dengan percepatan penurunan dan penanganan stunting ini. Menurutnya, isu stunting ini menjadi tanggung jawab bersama seluruh jajaran Pemkot Malang, dan tidak bisa menjadi fokus dari salah satu perangkat daerah saja.

Baca Juga  Khofifah Kenalkan Tiga Karakter IKI Sebagai Modal Jadi Game Changer

“Tusinya memang menempel pada PD tertentu, tetapi kami ajak bersama-sama seluruh PD untuk meningkatkan efektivitas program dan kegiatan penanganan stunting,” tambahnya lagi.

Selain itu, terkait dengan penurunan angka stunting ini, ia menginginkan integrasi program terus dikuatkan. Dia juga menginginkan seluruh jajaran pemangku kepentingan publik menggelar rembuk stunting demi menyelaraskan program intervensi spesifik dengan sensitivitas stunting.

Dengan adanya integritas program dan juga dilakukannya rembuk stunting, Pemkot Malang berhasil menurunkan angka stunting selama tiga tahun terakhir, dari 17,48% pada tahun 2019 menjadi 9,41% pada tahun 2022 berdasarkan hasil Laporan Timbang Bulan Agustus 2019-2022. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *