Inovasi PHE Tingkatkan Produksi Sumur Lebih Optimal

Jakarta, JP – PT Pertamina Hulu Energi sebagai Subholding Upstream Pertamina selalu berkomitmen meningkatkan mutu salah satunya melalui implementasi inovasi guna meningkatkan produksi migas.

Beberapa inovasi telah diciptakan antara lain dari pekerja Pertamina EP Limau Field yang termasuk Regional Sumatera Subholding Upstream Pertamina. Inovasi dilakukan melalui penerapan metode identifikasi dan pengembangan potensi baru LQR (Low Quality Reservoir) serta akselerasi produksi, yaitu dengan melakukan screening potensi subsurface.

Inovasi ini menggunakan pendekatan analisa petrofisika serta akselerasi fasilitas produksi yang memanfaatkan tanki produksi ex used dan rekolaksi separator dari stasiun pengumpul lain yang idle. “Inovasi yang dilakukan di Field Limau ini mampu membuka potensi unseen dari struktur idle, sehingga bisa produksi dari tidak ada produksi atau 0 Barel Per Hari (BPH) menjadi 270 BPH,” kata Arya Dwi Paramita, Sekretaris Perusahaan PHE, Selasa (11/10).

Baca Juga  Semester I-2024, Pertamina IEP Catat Produksi Migas 227,1 MBOEPD

Selain itu, inovasi dengan penerapan metode SUPARMAN dari Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) yang termasuk dalam Zona 6 Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina. Inovasi ini dilakukan dengan metode analisa integrasi subsurface yang akurat berupa pembuatan peta SOI (Simulation Opportunity Index) yang merupakan gabungan dari PPI (Pressure Potential Index), OFI (Oil Flow Index), MOI (Movable Oil Index) dan di integrasikan dengan pendekatan analitikal berupa distribusi facies dan well spacing analysis.

Menurut Arya metode ini mampu meningkatkan produksi minyak sebesar 3078 BPH dan cadangan proven sebesar 2337 MBO di Lapangan Krisna, PHE OSES Zona 6.

Terakhir, inovasi Cement Slurry Merah Putih merupakan hasil riset berkelanjutan berupa cement pemboran dengan formulasi yang khusus untuk cementing job yang didesain untuk dapat menutup atau memblok zona shallow gas dan mengontrol tekanan sumur, dimana produk ini adalah lightweight gas tight cement slurry. “Inovasi ini terbukti mampu menaikkan keunggulan bersaing PT Elnusa Tbk,” ungkap Arya.

Baca Juga  SKK Migas Komitmen Dorong Peningkatan TKDN di Hulu Migas

Ketiga inovasi ini juga telah menorehkan penghargaan Dharma Karya Energi dan Sumber Daya Mineral kategori Muda dari Kementerian ESDM. Penghargaan diberikan dalam acara peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-77 di kantor sekretariat Kementrian ESDM (4/10).

Dalam malam penghargaan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyampaikan apresiasi atas kontribusi yang diberikan dalam pembangunan nasional khususnya di sektor ESDM. “Harapannya setiap insan ESDM dapat meningkatkan kinerja melalui inovasi secara cepat, cermat dan produktif, sehingga sektor ESDM dapat terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.

Oto Gurnita, Direktur SDM & Penunjang Bisnis Subholding Upstream Pertamina menyampaikan rasa bangga dan harapannya agar prestasi yang diterima bisa menular ke para pekerja di wilayah lain juga.
“Pencapaian ini merupakan bukti kerja keras perwira Subholding Upstream Pertamina yang terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata di sektor ESDM. Harapan kedepannya semoga lebih banyak tim yang akan menyusul kesuksesan tiga tim peraih Dharma Karya Energi tahun ini dengan terus aktif melakukan program improvement dan inovasi yang memiliki dampak besar bagi pembangunan nasional,” tutup oto Gurita. (raf)

Baca Juga  Pemerintah Bakal Ganti PLTD Dengan Energi Terbarukan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *