Bogasari Bantu Sertifikasi Halal UKM Jakarta Sampai Bali

Jakarta, JP – Komitmen kemitraan Bogasari Tumbuh Bersama UKM tidak hanya dalam hal kualitas produk tapi juga perijinan usaha. Untuk itulah Bogasari yang mayoritas atau hampir 65 persen pelanggannya UKM senantiasa melakukan edukasi bahkan sampai membantu fasilitasi pengurusan perijinan dan sertifikasi.

Termasuk diantaranya sertifikasi halal yang diwajibkan Pemerintah harus dimiliki UKM mulai tahun 2024 nanti. Untuk itu Bogasari  menyerahkan Sertifikat Halal UKM binaan  yang berlangsung, di pabrik Bogasari Jakarta.

Erwin Sudharma, Wakil Kepala Divisi Bogasari menjelaskan, sejak dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal pada Mei 2019, pihaknya tidak hanya melakukan sosialiasi soal halal tapi juga membantu fasilitasi pembuatan sertifikat. Sampai saat ini sudah 115 sertifikat halal produk UKM yang berhasil dibantu Bogasari.

“Termasuk yang diserahkan hari ini, sebanyak 45 Sertifikat Halal Produk untuk UKM yang berasal dari 19 kabupaten dan kota. Para UKM ini antara lain berlokasi usaha di Jakarta, dari Jakarta, Bogor, Tangerang, Surakarta, Blora, Klaten, Kudus, Pati, Lumajang, Pasuruan, Sidoarjo, Pati, Kediri, Jombang, hingga Bali, ucap Erwin Sudharma, dalam siaran persnya, Rabu (5/10).

Baca Juga  Bogasari Raih Penghargaan Manajemen Energi Tingkat Dunia

Acara penyerahan sertifikat halal ini juga dihadiri Senior Vice President Marketing Bogasari Ivo Ariawan dan Manajer SME dan BBC Beatrix Soedibyo.

Sebanyak 45 UKM mitra Bogasari yang berhasil mendapatkan Sertifikat Halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ini terdiri dari berbagai jenis usaha, seperti mie, roti, dan kue. Para UKM penerima sertifikat terbagi dua, yakni anggota paguyuban sebanyak 25 UKM dan non paguyuban sebanyak 20 UKM.

Ada 2 paguyuban UKM yang berkesempatan mendapat sertifikat yakni Paguyuban Mie Ayam Tunggalrasa Garamiro Jakarta dan Paguyuban Mie Gajah Mungkur Bogor.

“Para UKM ini antara lain Bali Noodle House (Bali), Roti 88 (Lumajang), Dhita Brownies (Klaten), Mie Kondang (Jakarta), Mie Masari Ciluer, Mami Pia And Cookies (Pasuruan), Kue Balok Parikesit (Surakarta), Star Redbox Donut And Bakery (Probolinggo), dan masih banyak lagi. Yang pasti sertifikasi halal ini adalah pemenuhan kebutuhan dan persyaratan pelanggan.

Baca Juga  MNC Bank-Citilink Kerja Sama Program Kartu Kredit

Melalui sertifikat halal ini dipastikan produk UKM tidak hanya aman, sehat, tapi juga halal, papar Erwin.

Bantuan pengurusan pembuatan sertifikat halal yang sudah dijalankan perusahaan sejak tahun 2019 ini merupakan proyek percontohan sekaligus edukasi dan pengalaman langsung kepada UKM di lapangan bagaimana mengurus perijinan halal.

Pendampingan Bogasari akan terus berlanjut dalam bentuk sosialasi dan pendaftaran secara kolektif karena aturan wajib halal produk UKM ini wajib mulai tahun 2024.

“Dalam situasi perkembangan ekonomi saat ini, tidak hanya industri seperti Bogasari yang harus berubah tapi juga UKM. Bahkan tidak hanya mau berubah tapi harus siap berubah kapanpun. Dan Bogasari siap hadir mendampingi UKM menghadapi perubahan tersebut sebagai wujud kemitraan kepada UKM yakni Tumbuh Bersama, tegas Erwin di hadapan puluhan UKM yang hadir di pabrik Bogasari..

Baca Juga  Makan Indomie di Tanah Suci, Obati Kangen Hingga Bumbunya Bikin Soto

Pandiono, pemilik UKM Mie Kondang yang juga Ketua Paguyuban Mie Ayam Tunggalrasa Garamiro Jakarta, sangat menghargai kerja sama Bogasari dengan UKM dalam hal sertifikasi halal ini. Apalagi sebagian besar baru kali ini UKM anggota paguyuban mengurus sertifikasi halal.

“Kami sungguh berterima kasih kepada Bogasari yang senantiasa terus mendukung pengembangan para Mitra UKM. Apalagi tidak banyak atau bahkan jarang industri yang mendampingi pertumbuhan usaha mitra UKM nya dari hulu sampai hilir. Dari pengadaan produk berkualitas sampai urusan perijinan, ucap Pandi dalam acara tanya jawab.

Setelah acara penyerahan sertifikat halal, para UKM diajak keliling pabrik Bogasari untuk melihat langsung proses produksi gandum menjadi tepung terigu. Termasuk pabrik pengolahan pasta yang saat ini di Indonesia hanya ada di pabrik Bogasari. (raf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *