Pupuk Kaltim Optimis Target Produksi Tercapai Tahun Ini
Jakarta, JP – Sejak Januari-Agustus 2022, PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim telah memproduksi pupuk Urea sebanyak 63,43% dari target tahun ini sebesar 3,42 juta ton, NPK sebanyak 68,30% dari target tahun ini sebesar 250 ribu ton dan Amonia sebesar 70,71% dari target tahun ini sebesar 2,79 juta ton.
Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur Rahmad Pribadi mengatakan, pihaknya optimistis target produksi yang ditetapkan tahun ini bisa dicapai.
Pupuk Kaltim juga membukukan kinerja ciamik hingga Agustus 2022. Produsen pupuk urea terbesar di ASEAN ini membukukan laba bersih Rp 10 triliun atau telah melampaui target tahun 2022 yang sebesar Rp 5 triliun.
Kenaikan laba perseroan ini tak terlepas dari peluang pasar yang berhasil direbut di tengah terjadinya konflik Rusia dan Barat. Ia menjelaskan bahwa bahan baku petrokimia adalah gas yang sekarang sedang mengalami krisis akibat perang.
jika sebelumnya, banyak perusahaan asal Eropa yang bisa memproduksi bahan kebutuhan kimianya sendiri sekarang mereka kesulitan sehingga harus melepas pasarnya. Bahkan perusahaan-perusahaan Eropa tersebut berebut di pasar global untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan.
“Nah peluang pasar itulah yang berhasil ditangkap Pupuk Kaltim dan Holding berhasil meningkatkan market share di tempat-tempat yang dulunya banyak disuplai oleh perusahaan Barat,” ujar dia ketika Media Visit di Beritasatu Media Holding, Jakarta, Senin (20/9).
Pupuk Kaltim mencatat kenaikan pangsa pasar di Australia, termasuk di Amerika Latin. Kedua pasar ini dulunya disuplai langsung dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Kekurangan pasokan gas di dunia juga mengakibatkan harga komoditas naik. Maka harga amoniak dan pupuk urea naik tajam.
PKT pelopor transformasi hijau industri petrokimia Tanah Air,meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Bontang, Kalimantan Timur pada 18 Agustus 2022. Inisiatif ini menjadi salah satu wujud komitmen PKT dalam mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 32,50% pada 2030.
PLTS yang sudah mulai dibangun sejak Mei 2021, merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam penerapan Environment, Social, and Governance (ESG), yang juga tertuang dalam roadmap pertumbuhan kedua perusahaan 40 tahun kedepan. Upaya PKT mewujudkan transformasi hijau, dengan salah satu strategi menambah komposisi bauran energi listrik dari energi baru terbarukan (EBT), diharapkan mampu mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission di 2060. Sebelumnya, Pupuk Kaltim telah mengganti sepeda motor operasional dengan motor listrik dan kedepannya akan mencakup bis dan kendaraan lainnya.
Rahmad menuturkan Pengembangan konsep ESG dengan mempertimbangkan output yang memberikan banyak manfaat bagi lingkungan menjadi strategi perusahaan dalam mempercepat laju dekarbonisasi industri petrokimia dan pupuk. PLTS Atap ini merupakan salah satu bagian dari ekosistem EBT di lingkungan Pupuk Kaltim yang mana mampu menghasilkan energi bersih dan menekan emisi gas karbon secara optimal. Kemampuan PLTS Atap ini akan dapat menghemat 20% sampai 30% kebutuhan energi Pupuk Kaltim di area perkantoran. (raf)