Nestle Komitmen Ciptakan Kemasan 100 Persen Daur Ulang
Jakarta, JP – Nestle Indonesia menyampaikan komitmennya untuk menciptakan kemasan yang 100% dapat didaur ulang pada 2025, dan mengurangi sepertiga penggunaan plastik murni. Sebagai perusahaan yang telah bergerak di bidang makanan dan minuman selama 50 tahun beroperasi di Indonesia, Nestlé Indonesia menegaskan bakal terus memperkuat komitmennya mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk investasi dan inisiatif, baik dalam hal peningkatan kapasitas produksi maupun berbagai upaya untuk memastikan adanya praktik keberlanjutan dalam bisnis.
Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu mengatakan, Nestlé Indonesia turut mendorong pembangunan Indonesia melalui setiap aspek bisnisnya dan terus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia agar semakin maju dan inklusif.
“Kami berupaya untuk terus berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia agar semakin maju dan inklusif dengan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, melakukan investasi melalui ekspansi pabrik baru kami maupun perluasan lini produksi di pabrik-pabrik yang telah beroperasi, serta menjalin kemitraan dengan petani setempat untuk mendapatkan bahan baku lokal pada produksi kami,” ujar Sufintri
Dalam pemaparan kepada media, ia menuturkan bahwa pada Mei 2021, Nestlé telah menginvestasikan US$ 220 juta untuk pembangunan pabrik baru Bandaraya di Batang, Jawa Tengah; dan perluasan kapasitas di tiga pabrik Nestlé yang telah beroperasi di Karawang, Panjang dan Pasuruan.
Sebagai informasi, pabrik di Bandaraya akan memproduksi susu cair Bear Brand dan minuman siap konsumsi Milo dan Nescafe. Ditambahkan oleh Sufintri bahwa pembangunan pabrik baru tersebut membuka 200 kesempatan kerja serta membantu mengembangkan UMKM, khususnya peternakan sapi perah setempat.
Kemudian pada Juni 2022, Nestlé Indonesia meresmikan penyelesaian pembangunan Milo Vacuum Band Dryer (VBD) 2 dengan tujuan memperkuat komitmen Nestlé untuk terus mendukung pemerintah walaupun di tengah situasi pandemi. Melalui perluasan kapasitas tersebut maka diharapkan seluruh produksi Milo dapat dilakukan secara domestik, tidak sekadar memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri melainkan juga untuk mendukung program Pemerintah Indonesia “Bangga Buatan Indonesia”.
Selain berinvestasi pada kapasitas produksi, Nestlé pada 2021 memulai investasi pada praktik pembangunan boiler biomass di pabrik-pabrik yang ada di Indonesia. Investasi ini adalah bagian dari keberlanjutan yang merupakan dasar utama yang diwujudkan pada setiap aspek dan kegiatan bisnisnya.
Di samping itu, Nestlé turut memperkenalkan sistem pangan regeneratif kepada mitra peternak dan petani untuk melindungi dan memulihkan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan komunitas petani.