Ditarget Beroperasi 2023, Bandara Kediri Akan Layani Penerbangan Umrah Haji

Kediri, JP – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi menandatangani perjanjian kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) Bandara Kediri dengan anak usaha PT Gudang Garam Tbk yakni PT Surya Dhoho Investama, Rabu (7/9). PT Surya Dhoho Investama ditetapkan sebagai badan usaha pelaksana KPBU tersebut.

Direktur Gudang Garam Istata Taswin Siddharta berharap proyek KPBU bandara tersebut akan berjalan dengan baik sesuai rencana. “Diharapkan bandara Kediri akan mulai beroperasi pada Oktober 2023,” kata Istata dalam konferensi video, Rabu (7/9).

Istata menjelaskan, nantinya dalam pengoperasian bandara tersebut tidak dilakukan sendiri. Dia menuturkan pengoperasian Bandara Kediri akan bekerja sama dengan PT Angkasa Pura (AP) I (Persero).

Baca Juga  Pengembangan Pelabuhan Tanjung Wangi Akan Kurangi Beban Pelayaran Bali Lombok

Istata optimistis bandara tersebut akan memberikan dampak positif. Khususnya dampak positif pada wilayah selatan Jawa Timur seperti Trenggalek, Pacitan, Ponorogo, hingga Banyuwangi.

“Bandara ini akan memberikan kontribusi aktivitas perekonomian masyarakat Jawa Timur pada umumnya,” ucap Istata.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, bandara ini merupakan yang pertama kali dibangun oleh swasta, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Mengutip keterangan hingga Juni 2022 lalu progres pembangunan Internasional Dhoho Kediri ini mencapai 50%, di mana untuk progres pekerjaan tanah sudah 83,16%, pada sisi udara atau airside 15,35% dan sisi darat 3,06%.

Adapun Bandara yang dibangun dengan nilai investasi mencapai Rp 6 triliun ini memiliki terminal penumpang seluas 18.000 meter persegi ini diproyeksikan berkapasitas 1,5 juta penumpang per tahun.

Baca Juga  Pemprov Jatim Raih WTN Wiratama 2024 dari Kemenhub

Nantinya Bandara Kediri ini akan memiliki panjang lintasan mencapai 3.000 meter, memenuhi sebagai landasan untuk pesawat dengan muatan yang besar. Karenanya, bisa digunakan sebagai keberangkatan jamaah haji dan umrah.

Budi Karya juga menjelaskan Kerjasama Operasi (KSO) dari bandara yang dibangun Gudang Garam ini bersama Angkasa Pura I dengan nilai Rp 6,6 triliun.

Lintasan Bandara Kediri ini disebut sesuai untuk landasan pesawat dengan muatan besar. Termasuk, pesawat khusus angkutan haji/ umrah.

Dengan begitu, penerbangan haji dan umrah tidak lagi perlu dari Kediri dan sekitarnya tidak lagi perlu harus jauh-jauh ke Surabaya atau Jakarta.

“Jadi nanti haji di sekitar Kediri itu akan dengan mudah ke Tanah Suci atau pun umrah melalui Bandara Kediri. Ini dari Garuda dari Batik juga sudah melirik, ‘boleh gak saya ke sana’ boleh,” kata Budi Karya Sumadi dalam acara penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), di Jakarta, Rabu (7/9/2022).

Baca Juga  Hingga September, BEI Catat Enam Juta Investor

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri menyatakan, pembangunan Bandara Kediri ini ditargetkan bisa segera rampung. Karena itu proyek ini masuk dalam Peraturan Presiden Nomor 109/2020 tentang Percepatan Proyek Strategis Nasional (PSN). (raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *