Wow! Cruise Asing Kunjungi Indonesia, Kapan?
Surabaya, JP – Melandainya covid-19 juga memberi kepercayaan internasional di bidang wisata. Setidaknya salah satu cruise atau kapal pesiar, akan singgah di Indonesia. Rencana ini merupakan yang pertama sejak virus corona menghantam dunia sejak 2020.
“Cruise perdana yang akan berkunjung ke Indonesia adalah Laperouse asal Australia. Kapal ini akan singgah di Pelabuhan Kalabahi (Nusa Tenggara Timur) dan Benoa (Bali),” kata Regional Head 3 PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Ardhy Wahyu Basuki, Sabtu (3/9).
Ia menambahkan kapal pesiar Laperouse singgah di Kalabahi pada 16 September, sedangkan kunjungan ke Pelabuhan Benoa tiga hari berikutnya. Kapal pesiar dengan panjang 131 meter dan 70 penumpang akan melanjutkan perjalanan ke sejumlah kota di Indonesia.
Pelindo Regional 3 telah mengaku telah memiliki persiapan jauh-jauh hari. Salah satunya dengan mempercepat pembangunan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Entitas milik negara ini juga menyiapkan infrastruktur operasional hingga pedoman protokol kesehatan bagi wisatawan asing.
“Ini momentum yang sangat kita tunggu, setelah hampir dua tahun tidak menerima kunjungan kapal akibat pandemi. Selain mempercepat pembangunan BMTH sebagai hub pariwisata jalur laut Indonesia, kami juga melakukan kesiapan-kesiapan lain untuk menerima kunjungan cruise berikutnya,” Ardhy menjelaskan.
Penanganan Sars-Cov-2 yang baik telah memberi implikasi bagi dunia pariwisata dalam negeri. Selain Laperouse, Pelindo Regional 3 telah menerima rencana 39 kunjungan kapal tahun ini. Sementara pada tahun 2023, terdapat 125 rencana kunjungan.
Perwakilan PT Djakarta Lloyd, I Nyoman Sudama, selaku local agent cruise di Bali, mengatakan pihaknya menyambut baik rencana kunjungan cruise. Ia menilai kedatangan cruise harus dipersiapkan dengan matang karena menjadi titik balik kebangkitan pariwisata internasional di Bali.
“Kami sangat antusias menyambut kedatangan cruise perdana di Indonesia. Ini hal yang sangat kita nanti nantikan. Semoga bisa menjadi kebangkitan wisata Indonesia,” ungkap I Nyoman Sudama. (arif)