Yuk, Kenali Survei Hidrografi dan Manfaatnya

Surabaya, JP –  Keselamatan transportasi laut tidak bisa lepas dari alur pelayaran. Semakin dangkal alur pelayaran, semakin tinggi risiko keselamatan transportasi. Bisa saja di dasar laut terdapat kabel listrik, pipa gas yang melintang, atau bangkai kapal.

Itu sebabnya, keselamatan transportasi dibutuhkan survei hidrografi. Menurut dosen Teknik Geomatika ITS, Danar Guruh Pratomo bahwa survei hidrografi sangat dibutuhkan di dunia maritim. Lalu apa hidrografi itu?

“Hidrografi memang belum banyak diketahui masyarakat umum. Padahal fungsinya sangat kompleks, untuk mendapatkan gambaran di bawah perairan,” kata Danar, saat dijumpai di sela Hydrography Talk bersama Geotronix di Pelindo Place, Senin (29/8/2022).

Ia menambahkan hidrografi di era modern saat ini cukup kompleks. Tidak sebatas keselamatan transportasi. Tapi juga untuk memitigasi bencana dan eksploitasi lingkungan di perairan.

Baca Juga  Pemkab Banyuwangi Dorong Mahasiswa Tingkatkan Kompetensi

Doktor di bidang geomatika dan geodesi dari University of New Brunswick, Kanada ini menambahkan bahwa hidrografi juga bisa untuk mengklasifikasi batuan dan lumpur di bawah laut.

“Contohnya bencana di Palu tahun 2018 lalu, hidrografi bisa digunakan untuk melihat kemiringan tanah underwater. Bisa juga untuk mengetahui apakah ada gunung di dasar laut. Nah, survei ini bisa digunakan untuk memitigasi,” lanjutnya.

Dalam Hydrography Talk juga dilaksanakan edukasi kepada komunitas pelaku survei hidrografi di Surabaya seperti Pelindo Group, Distrik Navigasi Kelas I Surabaya, dan sejumlah instansi pendidikan tinggi di Surabaya.

Sementara itu, CEO Geotronix Pratama Indonesia, Fajar Setio Adi menjelaskan acara tersebut dibuka dengan simulasi pengambilan data batimetri di Terminal Nilam, Tanjung Perak.

Baca Juga  ITS Ciptakan Aplikasi Pelacak Sertifikasi Produk Halal

Sepanjang survei, pihaknya mengupas teknologi multibeam echosounder untuk survei hidrografi. Alat ini merupakan sonar guna mendeteksi benda, kedalaman, maupun gambaran yang ada di bawah permukaan air dalam tiga dimensi.

“Survei kedalaman (batimetri) di perairan dangkal merupakan kegiatan yang krusial, karena berkaitan dengan infrastruktur bawah laut dan keselamatan navigasi di perairan dangkal,” Fajar menjelaskan.

Pihaknya juga memperkenalkan R2Sonic, salah satu produsen multibeam echosounder asal Amerika Serikat, yang produknya dipasang pada jetski Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal).

Multibeam Echosounder adalah instrumen survei yang digunakan untuk memetakan kontur dasar laut secara tiga dimensi. R2Sonic merupakan pelopor Wide Band Multibeam Echosounder di dunia.

Baca Juga  Sukses Lakukan Transformasi Digital, PJT I Raih Penghargaan

“Di Indonesia, alat tersebut juga diaplikasikan Badan Riset dan Inovasi nasional (BRIN), Basarnas, Badan Geologi, sejumlah perguruan tinggi, dan sejumlah perusahaan survei dan pemetaan perairan nasional,” pungkasnya. (arif)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *