Nilai Kerja Sama Selama JCFF 2025 Capai Rp55,8 Miliar

JATIMPEDIA, Surabaya –  Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur Ibrahim menyebutkan acara Java Coffee and Flavors Fest (JCFF) 2025 mampu mencatatkan nilai kerja sama mencapai Rp55,8 miliar meliputi Rp33,7 miliar dari kesepakatan perdagangan dan Rp22,1 miliar dari business matching pembiayaan.

“Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar Rp30 miliar. Target awal Rp50 miliar bahkan sudah terlampaui,” katanya di Surabaya, Senin.

JCFF 2025 sendiri merupakan festival kopi terbesar di Jawa Timur yang menghadirkan beragam olahan kopi nusantara sekaligus menampilkan potensi cokelat dan rempah-rempah unggulan seperti cengkeh, lada, dan pala.

Gelaran yang berlangsung hingga 25 Agustus 2025 di Kota Lama Surabaya ini diikuti oleh 40 pelaku UMKM kopi, cokelat, dan rempah-rempah karena menjadi ajang promosi komoditas unggulan.

Baca Juga  Dukung Gerakan Kurangi Plastik, KAI Sediakan Kantong Kertas

Ibrahim menjelaskan sejak awal pihaknya menargetkan transaksi perdagangan sebesar Rp30 miliar dengan tambahan penyaluran pembiayaan UMKM sekitar Rp20 miliar.

Namun capaiannya justru melampaui ekspektasi dengan nilai kerja sama mencapai Rp55,8 miliar karena tingginya antusias masyarakat terhadap tren kopi yang terus berkembang.

Terlebih, Indonesia masih berada di posisi empat hingga lima besar produsen kopi dunia bersama Vietnam, Kolombia, dan Ethiopia sehingga harus dimanfaatkan secara optimal terutama ketika terjadi gangguan produksi di negara pesaing.

“Tarif kopi Indonesia relatif kompetitif, sehingga kita punya peluang besar untuk memperluas pasar global,” ujarnya.

Tak hanya itu, BI Jatim menilai Jawa Timur tidak hanya kuat pada sektor pangan tetapi juga memiliki potensi perkebunan yang luar biasa.

Baca Juga  Puncak HUT Bank Jatim Ke-64 Berlangsung Meriah, Luncurkan Layanan Jatim Prioritas Syariah

Hampir separuh produksi kopi Jawa berasal dari Jawa Timur ditambah dengan potensi cokelat dan rempah-rempah yang kontribusinya besar bagi kebutuhan nasional.

“BI bersama mitra mendorong petani mengembangkan keterampilan roasting dan pengolahan pascapanen sehingga nilai jual produk bisa lebih tinggi dan berdaya saing di pasar,” kata Ibrahim.(cin)