Pemkab Lamongan Tambah Anggaran Beasiswa Perintis Jadi Rp7,5 Miliar
JATIMPEDIA, Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan menaikkan anggaran Beasiswa Perintis pada 2025 menjadi Rp7,5 miliar, guna memperluas jangkauan program pendidikan gratis bagi pelajar dan mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dalam keterangan tertulis yang diterima di Lamongan, Jawa Timur, Senin, mengatakan anggaran beasiswa pada 2024 tercatat sebesar Rp6,3 miliar, dan tahun ini ditambah Rp1,2 miliar.
“Ini bentuk komitmen kami agar tidak ada lagi anak Lamongan yang terhambat melanjutkan pendidikan hanya karena persoalan biaya,” jelasnya.
Yuhronur menjelaskan, pada 2024 program ini telah menjangkau 9.134 penerima dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Dengan penambahan anggaran, jumlah penerima manfaat ditargetkan juga meningkat secara signifikan.
Ia menambahkan bawa program Beasiswa Perintis merupakan bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Lamongan, mengingat wilayah tersebut tidak memiliki sumber daya alam (SDA) melimpah.
“Kami tidak punya tambang atau minyak, tapi kami punya anak-anak cerdas. Ini yang terus kami dorong agar bisa menorehkan prestasi,” katanya.
Sebagai informasi, pendaftaran Beasiswa Perintis dilakukan secara daring melalui laman https://perintis.lamongankab.go.id.
Jadwal pendaftaran dibuka pada 3 Agustus–30 September 2025 untuk jenjang SD hingga mahasiswa baru, sedangkan perpanjangan beasiswa dibuka hingga 15 Oktober 2025.
Tahapan selanjutnya meliputi verifikasi lapangan mahasiswa baru pada 3–16 Oktober, verifikasi hasil lapangan 17–31 Oktober, dan penetapan serta pengumuman penerima pada 29 November 2025.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Sodikin, mengatakan tahun ini pendaftaran dibuka lebih awal untuk memperluas akses dan meningkatkan selektivitas program.
“Beasiswa ini membuka peluang bagi pelajar dan mahasiswa Lamongan yang sebelumnya kesulitan membiayai pendidikan tinggi,” ujarnya.
Selain melalui kanal daring, Pemkab juga menggandeng organisasi mahasiswa daerah seperti Forum Nasional Mahasiswa Lamongan (Fornasmala) untuk memperluas sosialisasi program hingga ke tingkat kampus.(sat)