Jalur Mojokerto-Batu Via Cangar Dibuka 24 Jam
JATIMPEDIA, Mojokerto – Jalur alternatif Mojokerto–Kota Batu via Sendi–Cangar, Jawa Timur, kini telah dibuka sepenuhnya. Namun, jalur ekstrem yang melintasi kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo ini dapat sewaktu-waktu ditutup kembali apabila terjadi hujan lebat.
“Pembukaan jalur dilakukan setelah seluruh kesiapan teknis diverifikasi. Jika hujan deras terjadi, jalur akan langsung ditutup dari dua arah, yakni Pos Sendi dan Pos Cangar. Ini merupakan langkah mitigasi untuk mencegah jatuhnya korban akibat longsor susulan,” ujar Yo’ie Afrida, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, dalam keterangannya, Kamis (12/6/2025).
Yo’ie menjelaskan bahwa pembukaan penuh ini dilakukan mulai Jum’at (13/6) setelah BPBD Provinsi Jawa Timur bersama organisasi perangkat daerah (OPD) teknis dan jajaran Pemda Mojokerto melakukan peninjauan lapangan. Hasil evaluasi menyatakan bahwa jalur tersebut kini 100 persen siap dilalui.
“Keputusan ini diambil setelah tim gabungan melakukan evaluasi dan memastikan jalur tersebut layak dilalui pasca tragedi longsor dua bulan lalu,” tambahnya.
Tim gabungan juga telah memeriksa kondisi bibit vetiver yang ditanam di area mahkota longsor sebagai bagian dari upaya reboisasi dan penguatan lereng. Selain itu, saluran pipanisasi yang sebelumnya terdampak juga telah dipastikan berfungsi normal.
“Pekerjaan fisik seperti pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) serta penguatan lereng dengan metode trap soil bioengineering (terasering bambu) juga telah selesai sepenuhnya,” terang Yo’ie.
Sebagai informasi, jalur ini sebelumnya ditutup total sejak Kamis (3/4/2025) akibat bencana longsor yang menewaskan 10 orang penumpang mobil Toyota Innova dan mobil pikap. Jalur tersebut sempat dibuka secara terbatas mulai Rabu (22/4/2025), dengan jam operasional pukul 05.00–18.00 WIB, setelah proses normalisasi selesai dilakukan.
Tragedi ini menjadi salah satu bencana terparah di kawasan konservasi Tahura Raden Soerjo dalam beberapa tahun terakhir, dan memicu evaluasi ulang terhadap jalur transportasi di wilayah rawan bencana tersebut.
Meski kini telah dibuka sepenuhnya, BPBD tetap mengimbau para pengendara untuk selalu waspada, terutama saat hujan. Informasi mengenai kondisi cuaca dan penutupan jalur akan disampaikan secara berkala melalui Posko Sendi dan Pos Cangar.
“Pembukaan jalur ini bukan berarti tanpa risiko. Jalur ini berada di kawasan rawan longsor. Pengendara harus tetap berhati-hati dan mengikuti arahan petugas,” tutup Yo’ie.(sat)