Bupati Jombang Lepas 79 Jemaah Haji Kloter 46
JATIMPEDIA, Jombang – Bupati Jombang, Warsubi, melepas keberangkatan 79 calon jemaah haji asal Jombang yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 46 untuk melaksanakan ibadah haji tahun 1446 Hijriah/2025 M, di Pendopo Kabupaten Jombang pada Rabu (14/5/2025).
Dalam sambutannya, Bupati Warsubi menyampaikan rasa syukur atas keberangkatan yang telah dinanti bertahun-tahun oleh para calon tamu Allah. Ia menegaskan pentingnya menjaga kekhusyukan ibadah serta mematuhi arahan petugas haji selama berada di Tanah Suci.
“Ini adalah hari yang sangat istimewa. Setelah proses panjang dan penantian yang tidak sebentar, akhirnya Bapak dan Ibu memperoleh kesempatan untuk mengunjungi Baitullah. Jagalah niat, jaga kesehatan, dan hormati semua aturan yang berlaku di sana,” pesannya.
Ia juga menitipkan doa agar para jemaah senantiasa membawa nama baik daerah dan bangsa Indonesia. “Mohon doanya untuk Jombang agar tetap dalam lindungan Allah, aman, makmur, religius, dan penuh berkah. Juga untuk Indonesia agar senantiasa dipimpin oleh sosok yang amanah, dan seluruh rakyat hidup dalam harmoni,” tutur Bupati.
Warsubi turut mengapresiasi kerja keras seluruh tim yang mendukung kelancaran proses ibadah haji, mulai dari jajaran Kemenag, tenaga kesehatan, pembimbing ibadah, hingga panitia teknis lainnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Jombang, Muhajir, melaporkan bahwa 79 jemaah dari Jombang akan bergabung dalam satu syarikah bersama 297 jemaah lain dari sejumlah daerah, membentuk total 376 jemaah.
Beberapa daerah yang tergabung antara lain Kabupaten Nganjuk (105 orang), Kota Blitar (64), Kabupaten Kediri (59), Kabupaten Trenggalek (24), Kabupaten Situbondo (13), Kota Kediri (10), Kabupaten Tulungagung (9), Kabupaten Sumenep (4), Kota Surabaya (3), serta masing-masing 2 jemaah dari Kabupaten Blitar, Banyuwangi, dan Sidoarjo.
“Dengan sistem syarikah ini, jemaah dari berbagai wilayah disatukan tanpa membatasi kloter berdasarkan daerah. Meski begitu, seluruh layanan dan pendampingan tetap diberikan secara optimal,” jelas Muhajir.
Ia menegaskan bahwa seluruh struktur pelayanan tetap utuh, termasuk ketua kloter, pembimbing ibadah, tenaga kesehatan, hingga petugas non-kloter yang siap memberikan bantuan di Arab Saudi. (sat)