Bisnis

BSI Raih Laba Bersih Rp 1,87 Triliun di Kuartal I-2025

JATIMPEDIA, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) mencetak laba bersih Rp1,87 triliun, tumbuh 10,05% secara tahunan (year on year/yoy).

Kinerja positif ini sejalan dengan kenaikan penghimpunan dana pihak ketiga, pertumbuhan penyaluran pembiayaan, serta perolehan fee-based income BSI yang tumbuh double digit. Aset BSI juga tercatat tumbuh 12,01% year on year menjadi Rp401 triliun per akhir Maret 2025.

“Alhamdulillah Bank Syariah Indonesia dapat menunjukkan kinerja yang solid dari tahun ke tahun. Kinerja keuangan kuartal 1/2025 dapat tumbuh di atas pertumbuhan industri dengan kualitas yang sehat, baik dari sisi aset, pembiayaan, DPK, juga posisi CASA yang semakin kuat. Kemudian fee-based income, dan sebagai bottom line laba bersih juga tumbuh dua digit. Semua itu tidak lepas dari dukungan semua pihak, internal BSI, para nasabah, para investor, juga stakeholder yang terus mendukung sektor keungan syariah, khususnya BSI,” ujar Bob Tyasika Ananta  Plt Direktur Utama.

Perseroan sukses menggelar BSI Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta pada akhir April lalu. Mengusung tema “Transformative Islamic Finance as Catalyst for Growth”, BSI GIFS 2025 menegaskan pentingnya ekonomi syariah dalam mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Event berskala global ini juga menjadi ajang literasi dan advokasi untuk menunjukkan kontribusi nyata ekonomi syariah terhadap target pembangunan nasional dan dunia.

Baca Juga  PLN Perkuat Komitmen Keselamatan Kerja melalui Apel Siaga Bulan K3 Nasional 2025

Tak lama berselang, BSI juga berhasil mendapatkan persetujuan prinsip untuk membuka layanan cabang di Arab Saudi, khususnya di Jeddah. “Ini adalah buah dari kerja keras selama hampir 1 tahun 8 bulan, sejak kami mulai proses ini. Setelah sukses membuka cabang di Dubai, kini ekspansi BSI di Timur Tengah semakin menguat,” ungkap Menteri BUMN Erick Thohir saat konperensi pers (5/5).

Bob mengamini bahwa saat ini izin yang sudah didapat merupakan izin prinsipal. Di mana, izin tersebut dikeluarkan oleh otoritas jasa keuangan di Arab Saudi yang sudah memperbolehkan bank membuka kantor cabang.

“Jadi kita bisa bikin cabang, dan nanti untuk apa saja ya seperti melakukan transaksi seperti consumer banking. Tapi tentu perlu ada izin-izin yang perlu kita tunggu lagi. Kita upayakan satu tahun ke depan,” ujar Bob. (cin)

Baca Juga  Investasi Emas dan Tabungan Haji Dongkrak Kinerja BSI