Gaya Hidup

Pemkab Situbondo Kembali Buka Wisata Rafting Samir

JATIMPEDIA, Situbondo – Wisata Arung Jeram Samir Rafting kembali dibuka setelah sekian tahun vakum. Wisata yang berada di Desa Bantal, Kecamatan Asembagus ini dinilai punya daya tarik tersendiri karena air sungainya mengandung belerang.

Pengelola Samir Rafting, Muchlas Rofik mengaku optimistis wisata rafting di sungai Samir ini mampu menarik wisatawan, karena keunikannya yang mengandung belerang dan membawa level naik kelas.

“Saya suka ikon naik kelas ini, insyaAllah kita akan tumbuh bersama dan menjadi naik kelas. Saya yakin dengan dibukanya rafting ini Situbondo akan lebih baik lagi,” ujarnya dalam acara peresmian Wisata Arung Jeram Samir Rafting, Minggu (28/4/2025).

Sebagai perwakilan dari Asosiasi Industri Rafting (AIR) dan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI), Muchlas Rofik mengemukakan dua hal penting wisata arung jeram yakni industri dan olahraga.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Rekomendasikan Alumni Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo Perkuat Ekonomi Digital Untuk Pemberdayaan Ekonomi Ummat

“Semoga FAJI di Situbondo bisa memunculkan atlet-atlet arung jeram berprestasi, dan mengenalkan wisata ini lebih luas lagi,” bebernya.

Muchlas Rofik mengaku bangga dengan potensi sungai Samir yang punya keunggulan luar biasa yang tidak dimiliki sungai di daerah lain. Salah satunya kandungan belerang alami.

“Belum pernah ada sungai yang dibuat rafting mengandung belerang. Kalau di daerah-daerah lain, main arung jeram ada yang gatal-gatal, tapi kalau di Samir, justru yang gatal-gatal jadi sembuh,” ungkapnya.

Selain itu, debit air sungai Samir stabil dan masuk grade 2 karena ideal untuk kegiatan rafting yang aman dan menyenangkan untuk berbagai kalangan mulai dari keluarga, umum, hingga anak-anak sekolah.

Baca Juga  Menko PMK minta bantuan kapal TNI AL angkut pemudik Situbondo-Madura

“Semoga Dinas Pariwisata setempat dapat menggaungkan Samir dan mampu meningkatkan jumlah wisatawan. Karena selama ini, wisatawan yang berkunjung tidak hanya dari Situbondo namun dari berbagai daerah lain,” ungkapnya.

Aspek terakhir dan paling penting, lanjut Muchlas Rofik adalah keselamatan pengunjung atau wisatawan, sehingga prosedur keselamatan hal yang harus diprioritaskan dan tidak ada kompromi.

“Kami siap mengawal setiap kegiatan arung jeram demi mencegah terjadinya kecelakaan yang dapat berakibat fatal,” ucapnya. (sat)