Gaya Hidup

Dengan Inovasi, KAI Daop 9 Jember Dukung ESG

JATIMPEDIA, Jember –  PT KAI Daop 9 Jember terus melakukan inovasi berkelanjutan sebagai wujud andil menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG).

Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, mengatakan pentingnya penerapan ESG bagi perusahaan. Selain mencakup aspek operasional juga mendukung kinerja perusahaan.

Disamping itu, penerapan ESG juga berdampak pada reputasi dan berkelanjutan perusahaan di masa depan, yang nantinya berdampak jugq bagi pelayanan terhadap pelanggan.

“Kami terus berinovasi dan beradaptasi untuk menciptakan ekosistem transportasi yang ramah lingkungan dan mengusung prinsip yang keberlanjutan,” kata Cahyo, Kamis (24/4/2025).

Menurutnya, hal tersebut tidak hanya berdampak pada pencegahan polusi, emisi dan sampah. Tapi juga membangun minat sosial serta kesadaran di kalangan pekerja dan pelanggan kereta api.

Baca Juga  Jelang Nataru KAI Daop 7 Perbaiki Sarpras KA

Salah satu upaya konkret yang dilakukan yaitu penyediaan fasilitas water station di Stasiun Jember, penyediaan tempat sampah terpilah di seluruh stasiun wilayah Daop 9 (dari Pasuruan hingga Ketapang).

Kemudian penggunaan waste bag dalam kereta. Penggunaan waste bag merupakan inovasi dari KAI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Hal ini merupakan upaya untuk peningkatan pelayanan dan mengurangi emisi karbon, serta mengurangi sampah plastik yang selama ini dipakai di dalam kereta,” kata dia.

Dari sisi digitalisasi, Daop 9 juga telah menerapkan sistem boarding pass, yang memudahkan pelanggan dengan  e-boarding dan face recognition (FR) yang berada di Stasiun Jember.

Tercatat pengguna FR di Stasiun Jember di Tahun 2025 sebanyak 69.816 penumpang. Inovasi ini menekan penggunaan kertas (paperless) yang mendukung penerapan ESG.

Baca Juga  MPM Honda Jatim Hadirkan Motor Baru Honda ST125 Dax dan New Honda ADV160 di GIIAS Surabaya 2022

KAI juga menghadirkan fitur carbon footprint dalam aplikasi Access By KAI.  Fitur ini memberikan informasi pentingnya estimasi jejak karbon dalam perjalanan kereta dan perbandingan dampak polusi dari moda transportasi lainnya.

Langkah lain juga mendukung pengurangan emisi yaitu penggunaan bahan bakar biodiesel jenis B40, yaitu campuran 40 persen minyak nabati dan 60 persen solar, yang diadopsi sejak Januari 2025.

“Langkah dan inovasi ini merupakan bagian dari roadmap keberlanjutan KAI yang terus kami kembangkan untuk kelestarian lingkungan terlebih dalam penerapan ESG yang berkesinambungan,” kata dia. (sat)