Pemerintahan

PLN Dorong Kolaborasi Global untuk Kembangkan Tenaga Hidro Menuju Nol Emisi

JATIMPEDIA, Jakarta – PT PLN (Persero) terus memperkuat langkah menuju target emisi nol bersih (Net Zero Emission) pada tahun 2060 melalui kerja sama strategis dengan mitra lokal maupun internasional. Hal ini tercermin dalam penyelenggaraan Indonesia–Switzerland Hydropower Conference yang digelar di Jakarta, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendorong pengembangan energi ramah lingkungan, khususnya tenaga hidro.

Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Olivier Zehnder, menyampaikan dukungan penuh Pemerintah Swiss dalam perjalanan transisi energi Indonesia. Ia menekankan bahwa perusahaan asal Swiss telah lama berperan dalam pengembangan tenaga air di tanah air dan mengajak semua pihak untuk memperkuat kerja sama demi tercapainya sistem energi yang tangguh dan rendah karbon.

Baca Juga  Kolaborasi untuk Percepatan Transisi Energi dan Reduksi Emisi Menuju 2030

Sementara itu, Karen Atkinson selaku Wakil Ketua International Hydropower Association (IHA), menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun pembangkit listrik tenaga air yang berkelanjutan. Menurutnya, forum ini menjadi ruang kolaboratif untuk berbagi pengalaman, inovasi, serta kisah sukses dalam mengembangkan tenaga hidro di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam pernyataannya menegaskan bahwa pemanfaatan energi baru terbarukan, khususnya dari air, merupakan bagian penting dari strategi PLN dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun ketahanan energi nasional yang berbasis potensi lokal.

“Tenaga hidro punya potensi luar biasa untuk menggantikan ketergantungan terhadap energi fosil impor. Kami membutuhkan kolaborasi berkelanjutan dari berbagai pihak untuk mengoptimalkan potensi ini,” ujarnya.

Baca Juga  Selama Ramadan Pemkab Banyuwangi Tetap Jalankan Program Laju Desa

Senada dengan hal tersebut, Direktur Manajemen Risiko PLN, Suroso Isnandar, mengungkapkan bahwa dari rencana penambahan kapasitas pembangkit sebesar 71,2 GW hingga tahun 2034, lebih dari separuhnya akan berasal dari sumber energi terbarukan. Dari total tersebut, sekitar 28% disumbang oleh tenaga air.

Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi tenaga hidro sebesar 28,9 GW, dengan sebaran utama di Kalimantan (13 GW), Sumatera (7 GW), dan Sulawesi (5 GW). Sejumlah proyek besar saat ini tengah dikebut, termasuk proyek Mentarang Induk berkapasitas 1,3 GW dan Kayan Cascade 9 GW di Kalimantan Utara. Di Jawa, PLN juga tengah membangun Upper Cisokan Pumped Storage berkapasitas 1.040 MW, proyek pertama sejenis di Indonesia yang mendapat dukungan dari World Bank.

Baca Juga  Pertamina Resmi Luncurkan Diesel X: Bahan Bakar Ramah Lingkungan untuk Industri Indonesia

“Ini adalah langkah konkret dalam menciptakan ekosistem energi bersih yang tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang,” tutup Suroso.(raf)