Edukasi

Khofifah Tegaskan Integritas Kepala Sekolah dalam SPMB, Dorong Pendidikan Berkualitas Menuju Indonesia Emas

JATIMPEDIA, BATU – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerukan pentingnya menjaga integritas dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). Ia menekankan bahwa setiap proses penerimaan harus dilakukan secara transparan, adil, dan bebas dari diskriminasi, demi memberikan pelayanan yang produktif dan berdampak positif bagi masyarakat Jawa Timur.

“Setiap unsur yang terlibat dalam SPMB harus menandatangani Pakta Integritas. Proses penerimaan ini harus objektif dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegas Khofifah saat Sosialisasi SPMB untuk jenjang SMAN, SMKN, dan SLBN Provinsi Jawa Timur Tahun Ajaran 2025/2026 Gelombang IV di Batu, Rabu (16/4).

SPMB sendiri merupakan sistem baru yang menggantikan istilah PPDB. Dalam upaya menyukseskan implementasinya, Khofifah menyoroti pentingnya pemahaman terhadap regulasi, sosialisasi yang merata, pelayanan prima, pengawasan ketat, koordinasi lintas pihak, serta pemanfaatan teknologi informasi yang solutif.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Ajak Guru Terapkan Empat Konsep Pendidikan

Namun, Gubernur juga mengingatkan bahwa sistem berbasis digital tidak cukup tanpa solusi konkret. Dengan daya tampung sekolah negeri hanya sekitar 38,31% dari total lulusan SMP sederajat di Jawa Timur, banyak siswa berisiko tidak tertampung. “Kalau tidak diterima, jangan langsung stop. Harus ada jalan keluar. Ini jadi ladang amal bagi kita semua,” ucapnya.

Berdasarkan data SPMB 2025, terdapat 682.252 lulusan SMP/sederajat. Sementara daya tampung SMAN dan SMKN hanya mencakup 261.396 siswa, menyisakan 61,69% atau lebih dari 420 ribu siswa belum tertampung di sekolah negeri.

Di hadapan ratusan kepala sekolah dari seluruh Jatim, Khofifah juga mengajak semua pihak mempersiapkan generasi unggul menyambut Indonesia Emas 2045. “Panjenengan semua adalah kunci. Anak-anak kita harus kita siapkan menempati posisi strategis di masa depan,” katanya.

Baca Juga  Inovasi Mahasiswa ITS Ciptakan Konsep Gedung Eco-Quake

Ia mengingatkan bahwa kerja keras tidak selalu viral atau mendapat perhatian, namun tetap penting dan harus dijaga. “Efisiensi bukan berarti mengurangi, tapi soal prioritas. Jangan patah semangat, karena nanti akan terasa hasilnya saat anak-anak kita sukses,” ujarnya.

Gubernur juga menyoroti pentingnya ikatan alumni. Menurutnya, peran alumni yang telah sukses bisa memberi kontribusi besar terhadap sekolah dan generasi setelahnya. “Kadang kita tidak sadar murid kita sudah luar biasa. Yang bergerak di pertanian, industri, hingga perikanan, semua hebat. Dan itu berkat pendidikan,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan solusi mengatasi keterbatasan daya tampung sekolah negeri. Pemerintah sedang menyiapkan skema pembebasan biaya pendidikan di sekolah swasta melalui kuota 10% bagi siswa yang tidak tertampung di SPMB. MoU direncanakan ditandatangani 2 Mei mendatang.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Bangga Jatim Sumbang 11 Event Festival di KEN 2025, Terbanyak Se-Indonesi

Aries menyebut, dengan 1.083 SMA dan 1.860 SMK swasta yang ada, jika masing-masing menyediakan 10 beasiswa, maka 29.430 siswa dapat terbantu. “Kami terus membuka ruang kerja sama untuk memastikan tidak ada anak di Jawa Timur yang putus sekolah,” pungkasnya.(eka)