Antisipasi Bencana, BPBD Kota Batu Bersihkan 4 Curah
JATIMPEDIA, Batu – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mulai melakukan pembersihan titik rawan bencana di wilayahnya. Salahsatunya dengan membersihkan 4 curah yang berpotensi menimbulkan banjir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, Kota Batu dikenal sebagai daerah dengan topografi pegunungan yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor dan banjir. Namun, pada musim hujan kali ini, Kota Batu justru hampir tidak mengalami banjir. Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya antisipasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Batu sejak Agustus 2024.
Dijelaskan bahwa kondisi geografis Kota Batu sangat bergantung pada kelestarian wilayah hulu. Dengan 57 persen wilayahnya berupa hutan, gunung, dan perbukitan, Kota Batu dikelilingi oleh lereng Gunung Arjuna, Gunung Welirang, dan Gunung Panderman. Apabila kondisi di daerah hulu tidak ideal, maka dampaknya akan langsung dirasakan oleh Kota Batu.
“Ada empat curah yang menjadi perhatian utama kami, yakni Curah Pusunglade, Krecek, Sengonan, dan Jurang Susuh. Pada awal Agustus 2024, kami melakukan pembersihan menyeluruh di keempat curah tersebut selama kurang lebih 20 hari. Kini, dampaknya mulai terasa di musim hujan ini. Debit air dapat mengalir dengan lancar tanpa menyebabkan genangan atau luapan yang berpotensi menjadi banjir,” ungkap Agung Sedayu, Minggu (2/2/2025).
Selain pembersihan curah, Pemkot Batu juga menggalakkan program penghijauan di daerah hulu serta memperkuat koordinasi dengan warga setempat untuk menjaga kebersihan sungai dan saluran air. Langkah-langkah ini terbukti efektif dalam mencegah bencana banjir yang sering mengancam daerah lain di musim penghujan.
Keberhasilan Kota Batu dalam mengantisipasi banjir menjadi contoh nyata bagaimana mitigasi bencana yang tepat dan terencana dapat meminimalkan risiko bagi masyarakat. Dengan terus menjaga kelestarian lingkungan dan memperkuat kesadaran warga, Kota Batu diharapkan dapat terus mempertahankan kondisi minim bencana di masa mendatang. (sat)