APTRI Asembagus Dukung Kenaikan Kapasitas Giling Tebu Hingga 4.300 Ton Perhari

JATIMPEDIA, Situbondo – Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menyambut baik rencana Pabrik Gula (PG) Assembagoes, Kabupaten Situbondo yang akan menaikkan kapasitas giling tebu hingga 4.300 ton per hari di tahun ini.

Sekretaris APTRI Asembagus, Herman Fauzi mengaku optimis target kapasitas giling tebu 4.300 ton per hari itu bisa dicapai. Sebab tahun kemarin, PG Assembagoes mampu melampaui target kapasitas giling tebu hampir 4.000 ton per hari.

“Ini seiring dengan keinginan petani agar antrean giling tak lagi lama sehingga tebu dapat digiling lebih cepat dalam kondisi segar. Ini akan mempengaruhi kenaikan rendemen dan perolehan gula akan lebih banyak,” ujar Herman Fauzi, Senin (27/1/2025).

Baca Juga  PG Djatiroto Ajak Sinergi Petani Tebu dan Perbankan Wujudkan Swasembada Gula

Optimisme itu juga didukung oleh curah hujan yang cukup tinggi, sebab banyak tanaman tebu di atas lahan kering akan sangat terbantu dengan curah hujan untuk mengairi tanaman tebu.

“Banyak lahan tebu yang kekurangan air, dengan tingginya curah hujan maka lahan tebu yang kekeringan itu akan tumbuh subur,” ujarnya.

Selain itu, pupuk subsidi untuk tanaman tebu melimpah, artinya tidak akan ada kekurangan pupuk, sehingga mendukung petani tebu untuk tidak lagi kebingungan untuk mendapatkan pupuk subsidi.

Herman Fauzi mengakui adanya kekhawatiran yang akan menghambat pencapaian target giling tebu tahun ini, salah satunya dengan fenomena petani yang menjual tanaman tebunya lebih awal yaitu tebu berumur 6 bulan untuk kepentingan pembibitan tebu.

Baca Juga  SGN Lakukan Sinergi Kolaborasi dan Kemitraan Perkuat Ekosistem Tebu Rakyat

“Sekarang ini, tebu umur 6 bulan sudah ditebang untuk dijual bibitnya. Harganya pun melampaui harga tebu yang berumur 11 bulan yakni Rp100 ribu per kuintal, sementara harga tebu siap tebang di bawah Rp 100.000,” bebernya.

Namun Fauzi tetap optimis target kapasitas giling tebu akan tercapai karena bibit tebu itu hanya dibeli kepada petani yang punya lahan tebu di pinggir jalan. Sementara lahan tebu yang jauh dari jalan raya jumlahnya sangat luas.

Fauzi menambahkan, bahwa APTRi Asembagus juga telah berkoordinasi dengan Bank Jatim agar mau memberikan pinjaman modal kepada para petani tebu. Sebab, modal ini kunci utama petanj memulai menanam tebu.

“APTRI juga berupaya meminta pemerintah agar tidak melakukan impor gula sehingga harga tebu bisa terus stabil,” imbuh Fauzi. (sat)

Baca Juga  SGN Launching Sugarcane Learning Center umtuk Siapkan Generasi Planters Unggulan