Program Inkubator Agripreneur Tebu PTPN – SGN, Langkah Strategis untuk Regenerasi Petani dan Peningkatan Produktivitas
JATIMPEDIA, Lumajang – PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) terus berinovasi dalam mendukung pengembangan sektor pertanian, khususnya komoditas gula, melalui peluncuran Program Inkubator Agripreneur Tebu.
Program ini menjadi magnet bagi generasi muda, terbukti dari 1.110 pendaftar yang antusias mengikuti rekrutmen dalam waktu tiga hari sejak dibuka.
Setelah melalui proses seleksi ketat, hanya 10 peserta terbaik yang berhasil lolos dan dikukuhkan dalam acara peluncuran kick-off Program Manis di Lumajang, Jawa Timur, pada Rabu (20/11).
Peserta terpilih ini akan diberdayakan untuk mengelola mini estate dengan lahan tebu seluas 50 hingga 100 hektare di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Program ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk terlibat dalam sektor pertanian modern tetapi juga menjadi langkah strategis dalam menjawab tantangan regenerasi petani dan peningkatan produktivitas.
PT SGN, sebagai anak perusahaan PTPN III (Persero) Holding Perkebunan Nusantara, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia untuk menciptakan ekosistem yang menghubungkan inovasi teknologi dengan kebutuhan pertanian berbasis tebu.
Dalam program ini, peserta akan mendapatkan pelatihan intensif, pendampingan teknis, hingga akses terhadap teknologi modern, seperti penggunaan varietas benih unggul, platform digital untuk manajemen lahan, serta dukungan logistik dan keuangan melalui kolaborasi dengan lembaga perbankan. Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi gula tetapi juga menciptakan agripreneur muda yang mandiri dan inovatif.
Direktur Utama PT SGN, Mahmudi, mengungkapkan optimismenya terhadap program ini sebagai solusi jangka panjang untuk sektor pertanian.
“Program Inkubator Agripreneur Tebu ini bukan hanya tentang meningkatkan produktivitas, tetapi juga membangun generasi petani modern yang adaptif terhadap teknologi dan tantangan zaman,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mahmudi menyampaikan bahwa program ini akan terus diperluas ke berbagai wilayah lainnya. “Setelah sukses di Sragen, kami akan melanjutkan rekrutmen untuk wilayah Madiun, Kediri, dan Mojokerto. Kami percaya, dengan keterlibatan lebih banyak generasi muda, sektor pertanian akan semakin berkembang dan menjadi pilar penting dalam mewujudkan swasembada gula nasional,” tambahnya.
Dengan adanya program ini, SGN tidak hanya menjawab isu regenerasi petani, tetapi juga menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan generasi muda dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Diharapkan, langkah ini dapat menjadi model bagi sektor pertanian lainnya untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan daya saing global.(eka)