Proyek Interkoneksi Listrik Sumatera-Jawa Dimulai 3 Tahun Lagi
JATIMPEDIA, Jakarta – Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa pemerintah tengah berupaya untuk mempercepat transisi ke energi bersih, salah satunya dengan membangun interkoneksi listrik Sumatera-Jawa.
Saat berbicara dalam sebuah diskusi yang digelar di sela-sela konferensi iklim COP29, di Baku, Azerbaijan, Jumat, Eniya mengatakan salah satu tantangan utama dalam mencapai target transisi energi adalah keterbatasan infrastruktur interkoneksi antarpulau.
Ia menyebut Pulau Sumatera, misalnya, memiliki potensi besar untuk menghasilkan listrik dari tenaga air.
Namun, potensi tersebut dinilai belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena tidak adanya jaringan transmisi yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan pusat-pusat beban di Jawa.
“Kami akan memulai dalam 2-3 tahun ke depan, akan ada interkoneksi antara Sumatera dan Jawa,” katanya dalam diskusi yang diikuti dari Jakarta.
“Interkoneksi antara Kalimantan dan Sulawesi juga diperlukan, tidak hanya antarpulau, tetapi juga di dalam pulau itu sendiri. Kami masih perlu interkoneksi di dalam pulau,” ujar dia lagi.
Eniya mengatakan Indonesia membuka peluang investasi lebih dari 30 miliar dolar AS hingga tahun 2030 hanya untuk pengembangan infrastruktur energi bersih. Fokus utama adalah membangun interkoneksi antar pulau untuk menghubungkan sumber energi terbarukan dengan pusat-pusat industri.
Pemerintah, kata dia pula, juga akan memanfaatkan skema pembiayaan campuran untuk menarik lebih banyak investor.
Eniya menambahkan bahwa dalam peta jalan transisi energi, batu bara masih akan menjadi bagian dari bauran energi nasional, mengingat batu bara masih menjadi sumber energi utama dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan nasional.
Meskipun demikian, pemerintah berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara secara bertahap dan menggantinya dengan gas alam. (raf)